Vatikan, Sabtu
”Pertemuan prakonklaf memutuskan bahwa konklaf akan dimulai hari Selasa, 12 Maret 2013,” demikian pernyataan resmi Vatikan.
Setiap kardinal telah bersumpah untuk tidak membicarakan detail pemungutan suara dan segala hal yang terjadi di dalam konklaf. Senin, mereka akan membahas persiapan akhir, dan malam harinya menginap di Rumah Santa Martha. Mereka memutuskan hubungan dengan dunia luar hingga konklaf berakhir dengan terpilihnya Paus.
Selama berabad-abad, Vatikan mengandalkan dinding tebal Kapel Sistina untuk mempertahankan kerahasiaan pemilihan Paus. Namun, pada era kemajuan teknologi ini, Gereja Katolik pun harus berpaling pada seperangkat peralatan pengacak sinyal untuk mencegah kebocoran.
Para pekerja mulai memasang lapisan lantai tambahan di atas ubin kapel untuk menutupi rangkaian elektronik alat pengacak sinyal. Beberapa jam sebelum pemilihan, petugas memeriksa ulang penginapan Rumah Santa Martha dan Kapel Sistina—dua bangunan berseberangan di kedua sisi Basilika Santo Petrus—dengan alat pemindai untuk mendeteksi mikrofon atau alat penyadap tersembunyi.
Persiapan konklaf ini dikoordinasi Camerlengo Kardinal Tarcisio Bertone, Sekretaris Negara Vatikan, yang bertanggung jawab atas pemerintahan Vatikan selama masa kekosongan takhta kepausan (
Sebelum mengundurkan diri karena merasa kondisi fisiknya tak lagi mendukung sebagai Paus, Benediktus (85) membuka peluang kepada para kardinal untuk mempercepat awal konklaf. Peraturan sebelumnya menyebutkan, konklaf dimulai 15-20 hari setelah takhta Paus kosong.
Sebanyak 115 dari 117 kardinal berusia di bawah 80 tahun akan berpartisipasi memilih Paus. Pemilihan pertama akan dimulai pada Selasa petang setelah misa pembukaan konklaf di Basilika Santo Petrus. Mulai hari berikutnya akan dilaksanakan maksimal empat kali pemungutan suara setiap hari hingga calon terpilih mendapat dukungan dua pertiga suara atau 77 orang.
Pertemuan para kardinal pada Jumat juga membebaskan dua kardinal yang mempunyai hak pilih untuk tidak mengikuti konklaf. Keduanya adalah Kardinal Julius Darmaatmadja, Uskup Agung Jakarta Emeritus, yang kondisi penglihatannya menurun, dan Kardinal Skotlandia Keith O’Brien, yang mengundurkan diri pekan lalu.