Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerkosaan Anak Picu Protes di India

Kompas.com - 02/03/2013, 02:45 WIB

NEW DELHI, KOMPAS.com - Ratusan pengunjuk rasa dan polisi bentrok di luar rumah sakit New Delhi, tempat perawatan seorang anak berusia tujuh tahun yang diduga mengalami serangan seksual di sekolah.

Kasus ini terjadi di satu sekolah negeri di ibukota India. Anak tersebut menderita luka parah dan dibawa ke rumah sakit Jumat pagi (01/3/2013).

Massa yang marah menjadikan aparat keamanan di sekitar rumah sakit menjadi sasaran. Mereka melemparkan batu ke arah polisi dan bus-bus yang berada di sekitar rumah sakit.

"Seorang anak perempuan berusia tujuh tahun diperkosa oleh para guru. Warga berkumpul di sini untuk menghajar mereka dan mengatakan sesuatu kepada mereka, tetapi polisi melindungi mereka," kata seorang pengunjuk rasa.

Polisi menggunakan pentungan untuk membubarkan pemrotes di luar rumah sakit.

Dr Sanjay Kumar, salah seorang anggota tim medis yang menangani anak itu mengatakan luka-luka yang dideritanya konsisten dengan pemerkosaan.

Debat parlemen

Seorang juru bicara kepolisian di Delhi mengatakan, polisi telah menerima laporan kasus pemerkosaan. Sejauh ini pihak berwenang memeriksa seorang satuan pengaman sekolah dan sejumlah guru.

Peristiwa yang menimpa anak sekolah tersebut terjadi ketika Parlemen menggelar debat terkait kasus dugaan pemerkosaan dan pembunuhan tiga anak-anak di negara bagian Maharashtra pada Januari 2013 lalu.

Pihak berwenang belum melakukan penangkapan terkait tindak kejahatan itu dan sejumlah anggota Parlemen mengecam keras proses penyelidikan yang dinilai sangat lamban.

Kekerasan seksual terhadap perempuan akhir-akhir ini menjadi isu panas setelah seorang mahasiswa diperkosa beramai-ramai di atas bus di Delhi pada Desember 2012.

Ia meninggal akibat luka-luka yang dialaminya meskipun sempat Klik mendapat perawatan di Singapura. Serangan tersebut sontak menyulut Klik protes nasional di India.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com