Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Taksi Tewas Diseret Mobil Polisi

Kompas.com - 28/02/2013, 18:17 WIB

JOHANNESBURG, KOMPAS.com — Seorang pengemudi taksi di Afrika Selatan tewas setelah diborgol di belakang sebuah mobil polisi sebelum diseret sejauh beberapa puluh meter.

Tim penyelidik independen, Kamis (28/2/2013), tengah menangani kasus tersebut setelah melihat sebuah rekaman video yang menunjukkan aksi penyeretan tersebut.

Laki-laki itu, yang berasal dari Mozambik, akhirnya meninggal dunia di tahanan polisi di Daveyton, Johannesburg, Selasa (26/2/2013).

Sejumlah polisi mengklaim tidak menyeret si pengemudi taksi. Polisi menaruhnya di kursi belakang untuk membawanya ke kantor polisi East Rand. Mereka mengaku tidak tahu apa penyebab kematiannya.

Namun, video yang diperoleh harian Daily Sun berbicara lain. Video itu jelas-jelas menunjukkan polisi bergumul dengan seorang laki-laki, yang diyakini si pengemudi taksi, sebelum memborgol orang itu ke bagian belakang mobil mereka.

Selanjutnya, polisi menjalankan mobil dengan korban masih terikat di bagian belakang.

Pada awalnya, oknum polisi itu mencoba memegangi kaki korban, tetapi saat mobil berjalan semakin kencang, dia melepaskan kaki orang itu.

Video itu kemudian menunjukkan korban berusaha berdiri di atas kakinya sementara mobil terus melaju hingga beberapa ratus meter.

Direktorat Investigasi Independen Kepolisian (IPID) mengatakan, polisi menangkap pengemudi taksi itu karena dia melanggar aturan lalu lintas.

"Kami tengah menyelidiki insiden yang mengakibatkan kematian seorang pria yang tampaknya disebabkan petugas polisi. Kami sangat terkejut melihat video itu," kata juru bicara IPID, Moses Dlamini.

"Situasi seputar kematian pengemudi taksi masih dalam penyelidikan," kata Dlamini.

Polisi Afrika Selatan dikenal keras dalam menangani berbagai kasus. Badan pengawas polisi saat ini tengah bekerja menangani ratusan pengaduan terkait kebrutalan polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com