Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

26.000 Orang Hilang di Meksiko 6 Tahun Terakhir

Kompas.com - 27/02/2013, 12:50 WIB

MEXICO CITY, KOMPAS.com - Lebih dari 26.000 orang telah hilang di Meksiko selama enam tahun terakhir saat kekerasan melonjak dan pemerintah negara itu menindak kartel-kartel narkoba.

Kementerian Dalam Negeri Meksiko mengumumkan angka statistik yang mengejutkan itu, Selasa (26/2), tapi menegaskan bahwa pemerintah tidak punya data tentang berapa banyak dari orang-orang yang hilang itu yang terkait dengan kejahatan terorganisir. Orang hilang sebanyak 26.121 orang itu terjadi selama enam tahun pemerintahan mantan Presiden Felipe Calderon, yang berakhir pada 1 Desember ketika Enrique Pena Nieto menjadi presiden.

Pemerintah Pena Nieto telah membentuk kelompok kerja khusus yang fokus untuk menemukan mereka yang hilang, kata Lia Limon, wakil sekretaris bidang hukum dan hak asasi manusia Kementerian Dalam Negeri Meksiko. "Menemukan orang yang hilang merupakan prioritas pemerintahan ini," kata Limon kepada wartawan.

Pembeberan statistik pemerintah pada Selasa itu terjadi beberapa hari setelah sebuah laporan dari Human Rights Watch yang mengatakan bahwa pasukan keamanan Meksiko terkait dengan penghilangan setidaknya 149 orang selama masa Calderon.

"Presiden Pena Nieto telah diwarisi salah satu krisis terburuk terkait penghilangan orang dalam sejarah Amerika Latin," kata Jose Miguel Vivanco, direktur Organisasi Amerika, dalam sebuah pernyataan. Di Negara Bagian Coahuila di Meksiko utara saja, para pejabat melaporkan hampir 2.000 orang hilang antara tahun 2006 dan 2012, kata Human Rights Watch.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia dan para aktivis sudah lama mengatakan bahwa penghilangan paksa merupakan salah satu masalah yang paling mengganggu yang dihadapi Meksiko dan memperingatkan bahwa data statistik yang bisa diandalkan sulit diperoleh karena kasus semacam itu banyak yang tidak dilaporkan.

Limon, Selasa, mengatakan bahwa data yang dimiliki pemerintah federal tidak menentukan apa yang menyebabkan orang-orang itu hilang. Dia mengatakan, daftar orang hilang tersebut dapat mencakup mereka yang telah beremigrasi ke luar negeri atau lari dari negaranya karena konflik keluarga, di samping orang-orang yang diculik.

Pihak berwenang akan membutuhkan waktu beberapa minggu untuk merilis data tentang jumlah orang hilang sejak Pena Nieto menjabat, katanya, karena "sejumlah inkonsistensi" dalam data tersebut.

Para pengecam telah menuduh pemerintah Meksiko tidak cukup berbuat untuk menemukan orang-orang yang hilang dan menghukum mereka yang bertanggung jawab. Dalam banyak kasus, keluarga-keluarga yang frustasi dengan respon lamban dari pihak berwenang mencari sendiri orang-orang tercinta mereka yang hilang.

Pada Oktober 2011, Calderon mengatakan bahwa jumlah orang hilang yang "sangat tinggi" merupakan kekhawatiran yang terus berkembang. Dia memasukan mereka di antara para korban kekerasan yang ia digambarkan sebagai "luka terbuka" dalam masyarakat Meksiko. "Kami tidak tahu ukuran masalah itu," kata Calderon dalam pidatonya ketika meresmikan sebuah kantor jaksa baru yang bertujuan membantu para korban.

Human Rights Watch, minggu lalu, mengatakan bahwa lembaga itu telah melihat secercah harapan dalam pemerintahan baru. "Pemerintah Pena Nieto sejauh ini sangat terbuka dengan mengakui skala masalah itu dan pekerjaan yang tersisa buat mereka," kata Nik Steinberg, peneliti Meksiko untuk organisasi itu. "Pertanyaan sebenarnya adalah apakah mereka siap untuk menyelidiki dan menuntut kasus-kasus itu?"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com