Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Arab Menyamar Jadi Pria untuk Mengemudi Bus

Kompas.com - 26/02/2013, 11:29 WIB

RIYADH, KOMPAS.com — Saliha, seorang perempuan Arab Saudi, menyamar sebagai laki-laki agar bisa mengemudikan bus untuk menafkahi keluarganya.

Saliha tinggal bersama orangtua dan empat saudara perempuannya di sebuah kawasan terpencil di wilayah barat daya Arab Saudi. Dia mengatakan ingin bekerja untuk membantu ayahnya yang sudah tua.

"Saya tinggal bersama orangtua dan empat saudara perempuan. Kondisi kehidupan kami sangat sulit," kata Saliha.

Suatu hari, lanjut Saliha, ayahnya ingin mengelola usaha layanan bus untuk mengantar pelajar perempuan ke sekolah.

"Ayah lalu mendiskusikan idenya ini dengan warga desa. Mereka semua setuju karena mereka percaya ayah saya, dan yakin ayah akan melindungi anak-anak perempuan itu," kenang Saliha.

"Warga desa juga senang karena ayah bisa mendapatkan uang dengan mengemudikan bus," ujar Saliha kepada harian Al Sharq.

Namun, karena kondisi ayahnya yang sudah tua dan sakit-sakitan, Saliha menawarkan diri untuk melakukan pekerjaan itu.

"Saya melihat ayah yang sakit-sakitan, jadi saya menawarkan diri untuk menggantikannya, dan karena saya pengemudi mobil yang andal," ujar Saliha.

Saliha mengatakan, ayahnya sudah mengajari dirinya mengemudi sejak masih remaja.

"Namun, butuh waktu hingga ayah yakin bahwa saya bisa mengemudikan bus menggantikan dirinya," tambah dia.

Setelah ayahnya setuju, untuk "mengakali" aturan yang melarang perempuan Arab Saudi mengemudikan mobil, Saliha mengenakan pakaian pria dan sedikit mengubah tampilan wajahnya.

Untuk sementara waktu, tak ada yang menyadari bahwa pengemudi bus antar jemput pelajar itu adalah seorang perempuan.

"Suatu hari, saya lupa, masih terdapat hiasan hena di tangan saya, dan beberapa pemuda melihatnya," kata Saliha.

"Mereka lalu mengepung saya dan bertanya mengapa pria mengenakan hiasan hena di tangannya. Saya lalu mengatakan kepada mereka bahwa saya adalah perempuan,, dan menjelaskan situasinya," papar Saliha.

"Hari berikutnya, sejumlah tetua desa datang untuk menemui ayah saya. Kami sangat khawatir mereka akan menegur ayah saya terkait peristiwa sehari sebelumnya," tambah dia.

Beruntung, ternyata para tetua desa justru senang bahwa Saliha yang mengemudikan bus untuk pelajar perempuan itu. Akhirnya, Saliha bisa terus bekerja dan mendapatkan uang sebesar 4.000 riyal atau sekitar Rp 10 juta per bulan.

"Di kawasan ini tidak ada polisi lalu lintas dan tak ada kantor pemerintahan besar sehingga saya bisa mengemudi dengan bebas," pungkas Saliha sambil tertawa.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com