Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Berusaha Selamatkan Bahasa Melayu

Kompas.com - 24/02/2013, 03:17 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

Nama penulis: Ericssen Kode Penulis: K70-12 Nomor telepon: +6582333987 Keyword photo: Ilustrasi Bahasa

SINGAPURA, KOMPAS.com - Pemerintah Singapura diresahkan dengan semakin memudarnya penggunaan Bahasa Melayu bahkan di kalangan etnis Melayu.

Untuk menyelamatkan masa depan bahasa ini, komite khusus dibentuk dengan tujuan utama mempromosikan kembali penggunaan Melayu di sekolah, masyarakat, dan kesusastraan.

Asosiasi Bahasa Melayu Singapura menjadi pendukung utama kampanye yang membutuhkan dana 600.000 dolar Singapura (sekitar Rp 4,8 miliar) selama tiga tahun ke depan.. 

Menteri Muda Dalam Negeri dan Luar Negeri Masagos Zulkifli ketika mengumumkan rencana ini menekankan pentingnya Bahasa Melayu. Beliau menyampaikan Bahasa Melayu memegang posisi penting sebagai bagian dari identitas dan budaya Singapura.

"Bahasa Melayu merupakan salah satu dari bahasa resmi dan juga digunakan secara luas di komunitas kita," tuturnya.

Pemerintah berencana untuk merevisi kurikulum supaya bahasa ini lebih sering digunakan. Kemampuan berbahasa akan menjadi fokus utama.

Guru diharapkan lebih sering menggunakan Bahasa Melayu dalam berinteraksi dengan murid terutama murid yang masih kanak-kanak.

Diharapkan pra murid ini dapat "membawa pulang" bahasa Melayu ke rumah. "Bahasa Melayu harus juga diucapkan lebih sering di rumah supaya kebiasaaan itu terbentuk, keluarga tetap menjadi salah satu kunci utama" tambah Masagos.

Saat ini Bahasa Melayu kebanyakan hanya digunakan generasi tua. Pemerintah Singapura juga akan meningkatkan berbagai lomba kesusastraan, menulis, membaca puisi, bercerita dalam bahasa Melayu dengan hadiah yang menarik.

"Bulan Bahasa Melayu" akan digelar setiap tahun untuk mempromosikan berbagai perlombaan ini.

"Penting untuk berbahasa Inggris sebagai soft skill, namun jangan sampai kita kehilangan Bahasa Melayu sebagai budaya kita," ucap Masagos mengakhiri pidatonya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com