Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gembong Narkoba Meksiko yang Paling Dicari Tewas?

Kompas.com - 22/02/2013, 14:23 WIB

GUATEMALA CITY, KOMPAS.com Guatemala sedang menyelidiki apakah gembong kartel narkoba Meksiko, Joaquin "El Chapo" Guzman, tewas dalam bentrokan antar-pengedar di dekat perbatasan Meksiko, Kamis (21/2/2013).

"Informasi pertama yang kami miliki adalah dia mungkin saja tewas," kata Menteri Dalam Negeri Guatemala Mauricio Lopez kepada radio lokal. Namun ia menegaskan, pihak berwajib belum bisa "100 persen" yakin.

Para pejabat mengatakan, sidik jari dan foto diambil untuk menentukan apakah pria yang paling dicari di Meksiko itu memang sudah tewas. Informasi sedang diperiksa silang dengan pihak berwenang Meksiko.

Juru bicara kepresidenan Guatemala, Francisco Cuevas, mengatakan kepada CNN bahwa dua atau tiga orang tewas dalam baku tembak di daerah hutan wilayah Peten. "Kami sedang menunggu informasi yang lebih tepat dalam beberapa jam mendatang untuk memastikan atau menyangkal apakah salah satu pengedar narkoba paling dicari itu termasuk di antara orang yang tewas dalam bentrokan tersebut," katanya.

Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto mengatakan, ia tidak punya informasi untuk memastikan apakah Guzman tewas. Pena mengatakan, dirinya "berharap untuk mendapatkan sejumlah informasi" segera.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Meksiko Miguel Angel Osorio Chong mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintah telah melakukan kontak dengan pejabat Guatemala. Namun, ia menambahkan, belum ada informasi untuk mengonfirmasi apakah Guzman telah tewas.

Sumber-sumber di militer Meksiko mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa sejumlah pejabat sedang menuju Guatemala untuk mencoba mengidentifikasi orang yang tewas tersebut. Kantor berita Guatemala yang dikelola negara, Agencia Guatemalteca de Noticias, mengatakan bahwa pasukan keamanan sebelumnya melaporkan kematian dua orang serta penemuan kendaraan dan senjata di dusun San Valentin. Namun, Menteri Pertahanan Ulises Anzueto mengatakan bahwa ia tidak memiliki informasi untuk membenarkan bentrokan antara tentara dan para pedagang narkoba, dan bahwa ia tidak punya bukti untuk menguatkan keberadaan Guzman di Peten.

Guzman, pemimpin kartel narkoba Sinaloa, terus bersembunyi sejak melarikan diri dari sebuah penjara berkeamanan maksimum di Meksiko tahun 2001. Dia ditangkap di Guatemala tahun 1993. Dia merupakan orang yang paling dicari di Meksiko, dan Amerika Serikat menawarkan hadiah 5 juta dollar AS (Rp 48,5 miliar) untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya.

Minggu lalu, Chicago menyebut Guzman sebagai musuh publik nomor satu kota itu. Hal tersebut berarti bahwa Guzman menjadi penjahat kedua yang menerima julukan itu setelah gangster Amerika, Al Capone.

Desas-desus tentang kematian Guzman muncul setelah kunjungan kepala Komando Selatan AS yang baru, Jenderal John Kelly, ke Guatemala, untuk membahas perang melawan perdagangan narkoba dengan Presiden Otto Perez. Dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan AFP, Perez mengatakan bahwa kartel Meksiko, terutama kartel Sinaloa dan saingan utamanya, kelompok paramiliter seperti kartel Zetas, telah memperluas operasi mereka ke Guatemala. Kartel Teluk juga beroperasi di sana.

Perang narkoba telah menewaskan lebih dari 70.000 orang di Meksiko sejak tahun 2006 setelah antar-kartel berperang dan melawan pasukan keamanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com