Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Benediktus XVI Membawa Harapan Kerja Sama Islam-Kristen

Kompas.com - 11/02/2013, 19:27 WIB

JAKARTA,KOMPAS.com - Paus Benediktus XVI dikenal cukup aktif memfasilitas dialog antar-agama, termasuk dengan kalangan Islam. Seperti dikabarkan The Daily Star beberapa waktu lalu, kunjungan Paus ke Lebanon akhir tahun lalu, disambut hangat oleh kaum Sunni, Syiah, bahkan Salafi di negara tersebut.

"Kami akan bekerja untuk menghilangkan kekhawatiran yang timbul dari perubahan di dunia Arab," kata Mufti Sheikh Rashid Qabbani, pada September 2012. Qabbani mencatat bahwa Muslim dan Kristen sama-sama memiliki keprihatinan tentang perubahan yang cepat di wilayah tersebut. Saat itu dia pun berharap kunjungan Paus akan meyakinkan orang-orang Kristen dan meningkatkan kerja sama mereka dengan umat Islam di Lebanon dan kawasan Timur Tengah.

Qabbani mengatakan hal yang paling penting adalah bahwa orang Kristen dan Muslim tidak perlu merasa seolah-olah mereka berada di "kapal yang terpisah. "Para rezim di dunia Arab berubah, dan kita semua ingin memiliki keamanan dan kesetaraan dan keadilan. Saya berharap kunjungan Paus akan mencerminkan hal tersebut," katanya.

Paus Benediktus XVI akan bertemu dengan para pemimpin Muslim Sabtu pagi di Baabda Palace. Sementara itu, ulama Syiah Sayyid Mohammad Hasan al-Amin menggambarkan perjalanan Paus sebagai "kunjungan diberkati," menghubungkan ke kunjungan akhir Paus Yohanes Paulus II ke Lebanon pada tahun 1997. "Ini adalah tanda bahwa Lebanon memiliki tempat yang bagus di Vatikan," kata Amin.

Ilmuwan ini mengatakan bahwa dampak dari kunjungan Paus akan dirasakan tidak hanya oleh orang Kristen, tetapi oleh semua warga Lebanon. "Orang-orang Kristen adalah bagian utama dari struktur Lebanon, dan kunjungan Paus menekankan koeksistensi antara Muslim dan Kristen di negara ini," katanya.

Dalam kunjungannya ke Lebanon di pertengahan September 2012, Paus menandatangani seruan apostolik dari Sidang Khusus untuk Timur Tengah dari Sinode para Uskup, yang diselenggarakan pada 2010 untuk membahas situasi umat Kristen di Levant.

Paus Benediktus XVI sempat dihunjam kontroversi saat dianggap menyudutkan Nabi Muhammad SAW saat berkunjung ke Jerman pada 2006. Saat itu, dalam sebuah kuliah umum Paus mengutip pernyataan Kaisar Byzantium Manuel II, yang mempertanyakan dan menyerang ajaran Muhammad.

Namun Vatikan kemudian buru-buru membantah, Paus tidak memaksudkan kuliah itu untuk menyinggung umat Islam. Kemudian pada 2009, dalam kunjungan ke Yordania, Paus menekankan betapa ia bangga mengunjungi masyarakat Muslim.

Salafi Sheikh Salem Rafei, wakil kepala Komite Cendekiawan Muslim, memuji kunjungan Paus ke Lebanon pada 2012 sebagai tanda stabilitas meningkat di negara itu. "Orang-orang Kristen merupakan komponen utama dari kain Lebanon, dan itu adalah hak mereka untuk menjadi antusias tentang kunjungan Paus mereka," kata pendeta.

Lebanon Jaafarite Mufti Sheikh Ahmad Qabalan juga memuji kunjungan, yang ia berharap akan 'menyatukan Lebanon dan menghidupkan kembali hidup berdampingan di antara mereka'. "Lebanon selalu menjadi tempat lahirnya peradaban agama mana dua kitab suci, Quran dan Alkitab, menyepakati nilai penting dari manusia. Itulah sebabnya kunjungan Paus harus meningkatkan kemitraan tersebut antara Muslim dan Kristen, " kata Qabalan.

Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Paus Benekditus XVI Mengundurkan Diri

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com