Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Menyontek, Menteri Jerman Mundur

Kompas.com - 10/02/2013, 13:22 WIB

Menteri Pendidikan Jerman Annette Schavan mundur setelah gelar doktornya dari sebuah universitas dicabut karena tuduhan menjiplak.

Universitas Heinrich Heine yang terletak di kota Duesseldorf memutuskan mencabut gelar tersebut setelah mengkaji kasus ini selama beberapa waktu.

Meski memilih meninggalkan posnya, teman baik Kanselir Angela Merkel ini mengatakan akan terus menggugat putusan universitas tersebut.

Dalam suratnya kepada Kanselir Merkel, Schavan mengatakan keputusannya didasarkan pada 'kepentingan bangsa' dibandingkan kepentingan pribadinya.

"Saya saya hari ini adalah saat yang tepat untuk meninggalkan pos kementerian dan berkonsentrasi pada kewajiban saya selaku anggota parlemen," kata perempuan 57 tahun ini.

"Saya tidak akan menerima putusan universitas tersebut dan akan membuat gugatan hukum. Saya tidak pernah menyontek atau menjiplak. Tudingan ini sangat berat."

"(Kepentingan utama) adalah bangsa, kemudian partai, baru saya sendiri," kata Schavan mengutip kalimat yang pernah dilontarkan mantan Perdana Menteri Negara Jerman Erwin Teufel.

Kritik pedas

Tahun 2011 Menteri Pertahanan Karl-Theodor zu Guttenberg juga mundur setelah muncul tuduhan tesisnya hasil contekan.

Universitas Dusseldorf memutuskan mengkaji kembali tesis doktoral Schavan yang dibuat tahun 1980 setelah seorang blogger tanpa nama jelas, menyebut tentang tuduhan mencontoh karya orang lain.

Temuan komisi yang dibentuk universitas itu menyebut bahwa Schavan telah "dengan sistematis dan sadar" menjiplak sebagian isi tesisnya yang berjudul "Manusia dan Hati Nurani".

Karena itu kemudian universitas tersebut menyatakan gelar doktornya tidak sah dan mencabutnya dari nama Schavan, kata Kepala Fakultas Bruno Bleckmann putusan ini didasarkan pada "pemungutan suara rahasia, 12 suara setuju dua menolak, satu abstain".

Saat skandal tuduhan plagiat merebak terhadap mantan Menhan Guttenberg, adalah Schavan yang turut menyatakan kritik pedasnya.

"Sebagai pemegang gelar doktor yang sudah dianugerahkan 31 tahun lalu dan telah mengawasi sejumlah kandidat doktor, saya malu dan bukan cuma malu di tempat tertutup," komentar Schavan saat itu pada koran setempat.

Menurut pengamat pengunduran diri ini akan sangat memalukan bagi Kanselir Merkel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com