Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Senjata Ilegal, Yaman Tuduh Iran

Kompas.com - 10/02/2013, 05:49 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah Yaman menuding Iran berada di belakang pengiriman 40 ton senjata ilegal. Lantaran masalah itu, komunitas internasional, tulis AP pada Sabtu (9/2/2013), meminta penyelidikan terhadap Yaman. "Secara resmi pemerintah Yaman menuduh Iran,"kata pernyataan resmi pemerintah Yaman.

Adalah penangkapan kapal Jihan II pada 29 Januari 2013 yang memunculkan silang sengketa. Kapal yang datang dari Iran itu mengangkut 40 ton senjata. Jumlah sebesar itu, menurut pihak Yaman tidak bisa diekspor dari Iran baik oleh pribadi maupun kelompok. Penangkapan itu sendiri adalah hasil kerja sama Pasukan Penjaga Pantai Yaman dengan Angkatan Laut AS yang beroperasi di Laut Arab.

Di dalam kapal itu ditemukan pelbagai senjata seperti misil antipesawat udara. Ada juga bahan peledak C-4, peluncur roket 122MM, ranjau darat, dan bom magnetik antikendaraan. Pihak pemerintah Yaman menambahkan senjata-senjata ilegal itu ditujukan untuk kelompok pemberontak syiah di utara Saada, Yaman.

Gara-gara kejadian itu, Yaman pun menggunakan haknya mempertahankan kedaulatan. "Kami mencari jaringan investigasi internasional untuk membuktikan keterlibatan Iran,"kata pemerintah Yaman.

Sementara itu, pejabat di Kementerian Luar Negeri Yaman mengatakan sudah ada surat resmi pihak Iran meminta izin ambil bagian dalam investigasi internasional. Tapi, Yaman menolak permintaan Tehran itu.

Hingga kini, Yaman masih berjuang memerangi kelompok Al Qaeda di Utara negeri itu. Yaman menjadi saksi kasus-kasus penyelundupan senjata ilegal melalui pantainya yang panjang.

Pada November 2012, Yaman menyita senjata-senjata ilegal asal Turki. Senjata-senjata itu dikirim melalui kapal. Senjata-senjata itu pun disembunyikan dalam paket biskuit.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com