Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Abe: Aksi China Berbahaya dan Provokatif

Kompas.com - 07/02/2013, 07:52 WIB

TOKYO, KOMPAS.com - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyatakan, Rabu (6/2), tindakan kapal perang China yang mengarahkan radar sistem persenjataannya ke arah kapal perang Jepang adalah tindakan yang ”berbahaya” dan ”provokatif”. Abe mendesak China menahan diri.

Sebaliknya, pihak China meminta Jepang menghentikan kegiatan ”ilegal” berupa pengiriman kapal-kapal patroli dan pesawat tempur ke wilayah di Laut China Timur yang diklaim sebagai wilayah China.

Di hadapan parlemen Jepang, PM Abe mengatakan, insiden penguncian radar pembidik oleh kapal perang China itu berbahaya karena bisa berujung pada situasi yang tidak bisa diprediksi.

”Sungguh sangat disesalkan bahwa China telah melakukan aksi provokatif satu sisi seperti itu, saat tanda-tanda dialog mulai muncul,” tutur Abe.

Insiden tersebut pertama kali dilaporkan oleh Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera, Selasa lalu.

Menurut Onodera, insiden itu terjadi pada 30 Januari, saat sebuah kapal fregat China mengarahkan radar pembidik senjatanya ke sebuah kapal pengawal Pasukan Bela Diri Maritim Jepang yang sedang berlayar di Laut China Timur.

Sebelumnya, pada 19 Januari, satu helikopter militer Jepang juga dikunci dengan sistem radar serupa milik China.

Sistem persenjataan modern menggunakan radar untuk menentukan jarak, ketinggian, arah gerak, dan kecepatan gerak sasaran guna memandu rudal atau peluru meriam mengenai sasaran tersebut secara presisi. Pemerintah Jepang menganggap bahwa mengarahkan radar itu ke aset militernya sama saja dengan ancaman tembakan langsung.

Protes resmi

Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida menyatakan, pihaknya langsung menyampaikan protes secara resmi ke Pemerintah China begitu informasi soal insiden itu diterima dari Kementerian Pertahanan Jepang, Selasa.

Protes disampaikan melalui Kedutaan Besar China di Tokyo dan Kedutaan Besar Jepang di Beijing. ”Pertama-tama, ini adalah tindakan yang berbahaya dan sangat disesalkan. Jepang harus mendesak China mencegah insiden seperti itu terulang lagi,” ujar Kishida, seperti dikutip dalam akun Facebook Asisten Sekretaris Pers Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Jepang.

Menurut Kishida, respons pertama China adalah mereka akan menyelidiki dulu fakta-fakta seputar insiden tersebut.

Hari Rabu, juru bicara Kemlu China, Hua Chunying, mengaku belum mengetahui detail insiden terbaru itu. Hua justru balik meminta Jepang menghentikan aktivitas ”ilegal” di wilayah China.

”Beberapa hari terakhir, Jepang telah berkali-kali mengirimkan pesawat dan kapal-kapalnya dan secara ilegal memasuki wilayah perairan China di sekitar Kepulauan Diaoyu. China sudah berulang kali menyampaikan protes dan meminta Jepang menghentikan kegiatan ilegalnya,” papar Hua.

Ketegangan China-Jepang terus meningkat terkait klaim tumpang tindih di wilayah kepulauan di Laut China Timur, yang disebut Senkaku oleh Jepang dan Diaoyu oleh China. (Reuters/AFP/DHF)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com