Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Tanker Perancis Dibajak di Teluk Guinea

Kompas.com - 06/02/2013, 07:57 WIB

ABIDJAN, KOMPAS.com -  Otoritas Perancis dan Pantai Gading membenarkan bahwa satu kapal tanker milik Perancis telah dibajak saat berlayar di Teluk Guinea, sekitar 139 kilometer sebelah selatan Abidjan, kota terbesar Pantai Gading. Hingga saat ini, kontak dengan kapal tersebut masih terputus.

Perusahaan pemilik kapal tersebut, Sea Tankers, mengatakan, kontak dengan kapal berbendera Luksemburg tersebut hilang sejak Minggu pagi. Namun hingga Senin (4/2), kontak dengan 17 awak kapal tanker tersebut belum berhasil dilakukan kembali.

Kolonel Bertin Koffi Tano, pejabat Pantai Gading yang mengepalai urusan maritim dan pelabuhan, mengatakan, kapal MT Gascogne tersebut sedang membawa minyak solar saat dibajak.

Menurut Tano, kapal itu sedang dicarter perusahaan pengangkut minyak asal Korea Selatan (Korsel), SK Shipping. Pada 30 Januari, Gascogne memuat 3.000 ton solar di pelabuhan Abidjan. Namun, kapal itu dikabarkan sempat memindahkan sebagian muatannya ke kapal lain sebelum dibajak.

Saat dibajak, kapal tersebut membawa 17 awak, yang terdiri atas tujuh warga Togo, empat warga Benin, dua warga Senegal, dua warga Pantai Gading, dan masing-masing satu warga dari China serta Korsel.

Tano menambahkan, kapal berukuran panjang 119 meter itu diperkirakan sudah berada di kawasan lepas pantai Nigeria, Senin.

Pemerintah Perancis menyatakan belum menerima tuntutan apa pun dari pihak pembajak. ”Ini sangat mengkhawatirkan,” tutur Frédéric Cuvillier, Menteri Muda Urusan Transportasi dan Ekonomi Maritim Perancis. Menurut Cuvillier, Pemerintah Perancis telah ”memobilisasi” Kementerian Pertahanan untuk menangani kasus ini.

Perompakan meningkat

Perompakan dan aksi bajak laut terus meningkat di perairan Teluk Guinea beberapa bulan terakhir. Asosiasi perusahaan asuransi, Lloyd’s Market Association, yang bermarkas di London, Inggris, bahkan telah menyatakan perairan Teluk Guinea di sekitar Nigeria dan Benin memiliki tingkat risiko perompakan yang sama dengan perairan Somalia.

Para perompak di kawasan ini juga dilaporkan lebih sering melakukan kekerasan karena mereka mengincar muatan kapal, bukan mencari uang tebusan seperti di Somalia. Biro Maritim Internasional melaporkan, tiga serangan perompak berbeda terjadi dalam lima hari terakhir. Seorang pelaut tewas dalam serangan terhadap kapal tanker di Nigeria, Senin. (AP/AFP/Reuters/DHF)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com