KOMPAS.com - Tiga tahun lagi, pasar ASEAN bakal terwujud. Maka dari itulah, segala persiapan untuk bersaing di pasar yang membidik konsumen Asia Tenggara itu mulai dilakukan sejak dini.
Sampai dengan 2011, seturut catatan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Prof. Firmanzah, Ph.D, jumlah penduduk ASEAN mencapai 608 juta jiwa. Dari jumlah itu 39 persennya adalah penduduk Indonesia. ASEAN, menurut Firmanzah, pada 2011 mencatat total Produk Domestik Bruto (PDB) 3,3 miliar dollar AS. Dari jumlah itu, Indonesia menguasai 35 persen.
Berangkat dari situlah, terwujudnya Komunitas Ekonomi ASEAN pada 2015 perlu mendapatkan sambutan baik. "Kami bersiap mulai sejak awal,"kata Director-Corporate Secretary PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius di Jakarta pada Senin (4/2/2013) saat memaparkan kinerja perusahaan.
Vidjongtius mengatakan sejak setahun silam, pihaknya sudah membidik sedikitnya lima negara ASEAN yang terbilang potensial. Kelima negara itu adalah Vietnam, Myanmar, Singapura, Malaysia, dan Filipina. "Kami membidik pasar negara-negara itu dengan produk-produk yang sudah dikenal di Indonesia,"katanya.
Dalam istilah Vidjongtius kemudian, sasaran pada negara-negara kawasan tersebut adalah proyek membuka pasar. Lantaran pertimbangan itu, pihaknya pada tahap awal menjalin kerja sama dengan mitra setempat dalam jaringan distribusi. "Bermitra dengan pihak setempat dalam jaringan distribusi adalah hal paling mudah yang bisa dilakukan untuk membuka pasar,"katanya.
Biasanya, lanjut Vidjongtius, pihaknya memantau pertumbuhan pasar dan penjualan dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Menurutnya, andai pertumbuhan pasar berada di kisaran 10-15 persen plus pertumbuhan penjualan menembus angka 30 persen per tahun, produk bersangkutan dinilai memiliki prospek bagus. "Langkah berikutnya adalah kerja sama membangun pabrik,"imbuh Vidjongtius sembari menambahkan kalau pasar Nigeria adalah salah satu fokus perhatian pihaknya di samping ASEAN.
Sementara, menurut laporan keuangan perusahaan yang belum diaudit, Vidjongtius menerangkan kalau sampai akhir 2012, Kalbe membukukan penjualan bersih di kisaran Rp 13,63 triliun. Angka ini berarti pertumbuhan sebesar 24,9 persen andai dibandingkan dengan periode 2011 yang tercatat di posisi Rp 10,91 triliun. "Sampai sekarang, kontribusi ekspor untuk penjualan kami mencapai 4 persen,"demikian Vidjongtius.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.