Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran dan Rusia Dukung Suriah

Kompas.com - 02/02/2013, 02:46 WIB

Washington, Jumat - Setelah rezim Suriah mengancam Israel karena menyerang wilayahnya, Amerika Serikat menyinyalir Iran telah meningkatkan dukungan bagi rezim Damaskus. Selain itu, Rusia juga diduga terus memasok beberapa jenis senjata untuk rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Sinyalemen itu meningkatkan kekhawatiran bahwa konflik di Suriah bisa meluber ke luar perbatasan negara itu.

Penilaian AS itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton saat Wakil Presiden AS Joe Biden sedang bersiap membahas krisis Suriah dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov dan pemimpin oposisi Suriah Moaz al-Khatib, Sabtu ini.

Kekhawatiran terbaru terkait krisis Suriah yang berjalan 22 bulan itu meningkat setelah Damaskus mengancam akan membalas serangan Israel. Juga karena sekutu dekat Suriah, yakni Iran, memperingatkan bahwa serangan Israel itu akan memiliki konsekuensi besar dan serius.

Clinton memperingatkan adanya bahaya perang saudara dan potensi perang di kawasan. ”Prediksi terburuk atas apa yang akan terjadi, baik secara internal maupun yang meluber di luar perbatasan Suriah, tentu saja semakin nyata saat ini,” katanya.

”Semakin jelas pula, Iran terus berusaha melindungi kekuasaan Assad. Hal itu menjadi prioritas utama Iran. Kami yakin mereka telah terlibat semakin nyata dengan mengirimkan personel sebanyak mungkin, tidak hanya untuk membantu Assad, tetapi juga memberikan dukungan nyata kepada militernya. Mereka terlibat aktif sejak awal,” kata Clinton.

Clinton menambahkan, Iran tampaknya akan terus meningkatkan keterlibatannya tersebut. Hal itu tentu saja adalah masalah yang akan menjadi perhatian utama AS.

Menurut Clinton, Rusia juga terus membantu rezim Damaskus dengan terus mengirimkan senjata. Sekalipun perang berkecamuk dan telah merenggut nyawa 60.000 orang, Rusia tidak peduli akan hal itu.

”Kami memiliki alasan untuk percaya bahwa Rusia terus melanjutkan penyaluran dana dan bantuan militer dalam bentuk peralatan militer bagi Assad,” katanya.

Biden bersiap bertemu Lavrov dan Khatib pada Sabtu ini di sela-sela konferensi keamanan di Munich, Jerman. ”Apa yang ingin kita lihat dari negara-negara lain, termasuk Rusia, ialah satu pengakuan bahwa Assad harus lengser dan harus ada transisi ke pemerintah baru di Suriah,” kata Ben Rhodes, penasihat keamanan nasional Gedung Putih.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com