Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Hongkong Hadapi Kelangkaan Susu Formula

Kompas.com - 01/02/2013, 14:20 WIB

HONGKONG, KOMPAS.com — Lebih dari 12.500 orang mengajukan petisi kepada Presiden AS Barack Obama untuk membantu Hongkong agar terhindar dari kekurangan susu formula untuk bayi.

Para pembuat petisi itu mengatakan, kekurangan susu formula di bekas jajahan Inggris itu adalah perbuatan para penyelundup dari daratan China.

Susu formula sangat populer di kalangan warga daratan China karena kualitas dan keamanan makanan bayi yang diproses di China tak terjamin.

Apalagi, sejumlah skandal terkait makanan bayi sempat menyeruak di China. Salah satu skandal terjadi pada 2009 ketika enam bayi meninggal dunia karena minum susu formula yang mengandung melamin.

Permohonan dengan judul "Bayi Kelaparan di Hongkong, Bantuan Internasional Dibutuhkan" itu dimasukkan ke bagian "Kami adalah Rakyat" di situs web resmi Gedung Putih, yang tidak mewajibkan pengaju petisi adalah warga AS.

Namun, jumlah penanda tangan petisi harus mencapai 100.000 orang untuk mendapat perhatian pemerintahan Obama.

"Para orangtua di Hongkong nyaris tak bisa membeli susu formula di toko-toko karena para penyelundup dari China daratan menyerbu kota kecil ini untuk membeli susu formula dan menjualnya dengan harga mahal di China," demikian isi petisi itu.

"Kami meminta bantuan internasional karena bayi-bayi di Hongkong akan menghadapi kelaparan dalam waktu dekat," tambah petisi itu.

Tak terlalu jelas apa yang diinginkan pengaju petisi ini untuk dilakukan Presiden Obama. Namun, para pengguna internet di Hongkong melihat petisi ini adalah cara untuk mempermalukan pemerintah.

"Seluruh dunia akan menertawakan Hongkong," kata seorang ibu kepada harian South China Morning Post.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com