Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Bangun Pangkalan "Drone"

Kompas.com - 30/01/2013, 07:41 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Militer Amerika Serikat berencana membangun pangkalan khusus bagi pesawat pengintai tanpa awak (drone) di Niger. Langkah itu guna memperketat pengawasan terhadap jaringan Al Qaeda yang kian nyata mengancam keamanan kawasan Afrika Utara dan dunia.

Rencana AS diungkapkan oleh seorang pejabat Pentagon, Senin (28/1). Menurut dia, pangkalan pesawat tanpa awak (UAV) itu akan dibangun di Niger barat, dekat perbatasan dengan Mali.

Di Mali, militer asing pimpinan Perancis sedang berperang melawan gerakan separatis Ansar Dine, yang merupakan milisi binaan jaringan Al Qaeda di Afrika Utara (AQIM).

Niat AS mendirikan basis UAV di Afrika Barat itu dirilis pertama kali oleh harian The New York Times, Senin pagi.

Bandar udara itu akan menjadi pusat pengumpulan informasi intelijen tentang sepak terjang AQIM dan kelompok militan lain, yang dinilai Washington sebagai ancaman nyata.

Niger, negara yang berbatasan dengan Mali timur, juga memiliki hubungan baik dengan Perancis. Perancis sendiri sudah memiliki pangkalan di Chad.

Drone yang akan ditempatkan di Niger bertujuan mengintai pergerakan AQIM dan sayap Al Qaeda lainnya di Afrika Utara.

Selain Niger, Komando Militer AS di Afrika juga menawarkan alternatif calon pangkalan lain, yakni di Burkina Faso.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Victoria Nuland, menuturkan, jika rencana itu disetujui, sekitar 300 personel militer AS akan dikirim ke pangkalan baru tersebut untuk mengoperasikan pesawat nirawak itu.

Meski rencana pembangunan pangkalan telah diputuskan, AS tak bermaksud terlibat langsung dalam perang melawan milisi Ansar Dine di Mali. ”Militer AS takkan terlibat operasi di Mali. Kami tak ingin pasukan AS terlibat langsung di medan tempur,” kata Nuland.

AS dan Niger sudah menandatangani nota kerja sama militer itu, Senin. Dengan demikian, kehadiran setiap pasukan AS di negeri itu mendapat perlindungan hukum dari Niger.

Intervensi militer asing di Mali telah memicu kemarahan dan ancaman dari AQIM.

Aksi balasan telah dilakukan milisi lain di Aljazair, yakni dengan menyerang ladang gas di In Amenas, Aljazair timur, 16 Januari. Puluhan orang tewas dalam insiden itu.

Kian nyata

Selain itu, intelijen Barat juga telah mengendus adanya ancaman nyata dari jaringan Al Qaeda di Benghazi, Libya timur. Beberapa negara Barat, pekan lalu, telah memperingatkan warganya untuk meninggalkan Benghazi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com