Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada 2030 Imigran Dominasi Populasi Singapura

Kompas.com - 29/01/2013, 14:12 WIB

SINGAPURA, KOMPAS.com - Pemerintah Singapura, Selasa (29/1/2013), memperkirakan pada 2030 mendatang hampir separuh penduduk negeri itu adalah orang asing.

Dalam buku putih soal populasi, pemerintah Singapura mengatakan angka kelahiran negeri itu yang terus menurun selama tiga dasawarsa terakhir memungkinkan arus imigrasi terus mengalir ke negeri kaya Asia Tenggara itu.

Buku putih yang dirilis Divisi Nasional Populasi dan Bakat Singapura memaparkan pada 2030 jumlah penduduk Singapura akan mencapai 6,5 hingga 6,9 juta jiwa.

Namun, dari jumlah itu hampir separuhnya adalah warga negara asing apalagi proporsi warga asli Singapura saat itu diperkirakan menurun hingga 55 persen. Padahal pada Juni 2012, proporsi warga asli Singapura dari seluruh penduduk negeri itu masih mencapai 62 persen.

Angka kelahiran di Singapura hanya 1,20 anak per penduduk perempuan tahun lalu. Angka ini jauh di bawah batas 2,1 yang dibutuhkan untuk mempertahankan jumlah penduduk asli. Kondisi ini sudah berlangsung selama 30 tahun.

"Kami tak berharap angka kelahiran meningkat hingga batas 2,1 dalam waktu singkat," tulis buku tersebut.

"Menerima imigran muda akan membantu untuk meningkatkan jumlah kelompok warga muda Singapur dan menyeimbangkan usia warga negara Singapura," tambah penelitian itu.

"Untuk menghentikan penyusutan populasi maka pemerintah akan menerima 15.000 sampai 25.000 warga negara baru tiap tahun," tambah buku putih itu.

Namun, jumlah penerimaan imigran akan terus divealuasi tiap tahun. Imigrasi adalah isu sensitif di Singapura, yang dalam beberapa tahun belakangan membuka lebar pintu bagi imigran asing untuk mempertahankan perputaran ekonomi negeri itu.

Namun, jumlah imigran ini terus menurun menyusul berbagai tudingan yang ditujukan ke arah para imigran termasuk kelebihan populasi, berkurangnya layanan publik dan mendongkrak harga perumahan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com