Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Perang AS Kandas di Perairan Filipina

Kompas.com - 17/01/2013, 18:42 WIB
Dahono Fitrianto

Penulis

MANILA, KOMPAS.com - Kapal penyapu ranjau milik Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) dilaporkan kandas di perairan yang menjadi cagar alam di Filipina, Kamis (17/01/2013).

Seluruh awak kapal dilaporkan selamat, tetapi insiden itu dikhawatirkan merusak terumbu karang di perairan tersebut.

Pihak Kedutaan Besar AS di Manila menyebutkan, kapal USS Guardian menabrak gugusan karang di perairan Taman Laut Nasional Tubbataha di Laut Sulu, sekitar 640 kilometer sebelah tenggara Manila, Rabu (16/01/2013) malam waktu setempat. Taman laut itu telah masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia.

Pihak US Navy mengatakan, kecelakaan terjadi saat kapal perang sepanjang 68 meter itu baru saja meninggalkan pelabuhan di Teluk Subic, yang dulu pernah menjadi pangkalan militer AS. Belum diketahui pasti apa tujuan kapal tersebut berada di Filipina, kecuali hanya disebutkan sedang menjalani "transit normal".

Angelique Songco, Kepala Dewan Manajemen Kawasan Perlindungan, mengatakan, kapal itu tidak terlihat miring atau mengalami kebocoran bahanbakar. Namun, sekitar 15 persen bagian haluan kapal tersebut terlihat terjepit di karang. "Kelihatannya kapal itu tidak rusak," tutur Songco, usai terbang di atas lokasi kandasnya kapal dengan menumpang pesawat milik Angkatan Udara Filipina.

Para awak kapal itu dilaporkan sedang berusaha mencari cara terbaik, untuk membebaskan kapal dari gugusan karang tempat ia kandas. Menurut Songco, kapal mungkin akan terlepas saat pasang naik di kawasan itu terjadi, Kamis sore ini.

Para pelaut AS di atas kapal perang itu melarang para penjaga Taman Nasional Tubbataha naik ke kapal, untuk melakukan pemeriksaan. Panggilan radio ke kapal itu juga tidak dibalas.

Belum diketahui penyebab pasti kandasnya kapal penyapu ranjau itu. "Penyebab paling mungkin adalah terjadinya misnavigasi," ujar Mayor Oliver Banaria, juru bicara militer Filipina di Pulau Palawan.

Filipina adalah salah satu sekutu utama AS di kawasan Asia Tenggara. Selama puluhan tahun di era Perang Dingin, pelabuhan Teluk Subic menjadi pangkalan US Navy, sampai tahun 1992.

Saat ini, meski sudah tidak menjadi pangkalan militer resmi, kapal-kapal militer AS masih sering berkunjung untuk beristirahat, mengisi bahan bakar, rekreasi, dan melakukan latihan militer gabungan dengan pasukan Filipina. Aktivitas itu makin meningkat di bawah kebijakan AS untuk memfokuskan kembali kekuatan militer di Asia Pasifik. (AP/AFP/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com