Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masalah Ekonomi AS Tak Kunjung Teratasi

Kompas.com - 06/01/2013, 08:16 WIB

Masalah ekonomi AS terletak pada utang yang sudah menggunung. Total utang sudah mencapai 16,43 triliun dollar AS atau sudah mencapai 105,59 persen dari produk domestik bruto AS. Ini sudah melampaui batas aman dan membahayakan dalam jangka panjang bagi kelangsungan perekonomian AS.

Batas utang yang aman adalah 60 persen terhadap PDB. Namun, batasan yang sudah dilanggar ini juga berpotensi kuat untuk terus dilanggar. Menteri Keuangan AS Timothy Geithner pada 31 Desember 2012 mengatakan, total batasan maksimal pinjaman negara sebesar 16,394 triliun dollar AS sudah dicapai.

Berdasarkan informasi dari USDebtClock.Org, batasan pinjaman negara itu bahkan sudah dilampaui sebesar 10,2 miliar dollar AS. Karena itu, kini ada desakan agar total batasan maksimum pinjaman dinaikkan lagi.

Ini berarti tetap ada potensi bahwa besaran utang AS akan meningkat lagi dari 105,59 persen terhadap PDB.

Mengapa AS harus memerlukan kenaikan pagu pinjaman? Ini karena AS harus memelihara pembayaran bunga dan cicilan utang, mempertahankan pengeluaran negara, yang kini mencapai total 3,54 triliun dollar AS.

Di sisi lain, penerimaan negara AS dari pajak tidak meningkat sejak 2003. Defisit anggaran AS sekarang ini sudah 1,08 triliun dollar AS.

PDB AS sekarang mencapai 15,5 triliun dollar AS. Dengan demikian, total defisit anggaran AS mencapai 7 persen dari PDB. Batas defisit anggaran yang aman adalah 3 persen dari PDB. AS sudah pula melanggar batas defisit yang aman.

Apa solusi terhadap akar masalah ekonomi AS ini? Sejak almarhum mantan Presiden Ronald Reagan, si pencetus defisit besar, relatif tidak ada solusi dengan moto small government.

Hal ini semakin parah di era kepemimpinan Presiden George W Bush (2000-2008) dengan pembebasan pajak yang meluas, sementara di sisi lain tidak tercatat pertumbuhan ekonomi. Yang terjadi di era Bush justru kontraksi perekonomian.

Kebijakan pembebasan pajak dari era Bush ini berakhir pada 31 Desember 2012. Dengan demikian, segala pembebasan pajak seyogianya berakhir. Seiring dengan itu pengeluaran negara juga wajib dikurangi.

Kenaikan pajak

Pada 1 Januari 2013 malam, Kongres AS, baik dari kubu Partai Demokrat maupun Republik, setuju menaikkan pajak bagi warga terkaya AS. Kongres AS setuju menaikkan pajak bagi warga berpendapatan di atas 400.000 dollar AS per tahun bagi warga perseorangan atau 450.000 dollar AS per tahun bagi yang berpasangan.

Ini sebuah momentum kemenangan bagi Obama, yang ngotot mendesak kenaikan pajak bagi warga terkaya. Sebelumnya, Ketua DPR AS John Boehner (Republik) mengusulkan agar pajak yang dinaikkan hanya khusus bagi warga berpendapatan di atas 1 juta dollar AS per tahun.

Ini adalah sebuah prestasi lain dari Obama, yang gencar menekan republiken, yang mayoritas sudah meneken sikap antipajak yang disodorkan Grover Norquist, tokoh yang sudah malang melintang sejak era Reagan untuk menentang kenaikan pajak.

Pasar menyambut kesepakatan itu. Indeks-indeks harga saham bergairah. Pada hari Jumat (4/1), indeks Dow Jones Industrial Average naik 3,8 persen selama satu pekan. Indeks S&P 500 naik 4,57 persen. Istilahnya, pasar bergairah seolah-olah pertanda optimistis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com