Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakistan Peringati 5 Tahun Pembunuhan Benazir Bhutto

Kompas.com - 27/12/2012, 10:17 WIB

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Pakistan, Kamis (27/12/2012), memperingati lima tahun pembunuhan mantan perdana menteri Benazir Bhutto. Dalam peringatan ini putra Benazir akan memberikan pidato di kampung halaman Benazir, sekaligus menandapi peluncuran karier politiknya.

Benazir Bhutto, dua kali terpilih menjadi perdana menteri, tewas ditembak saat melakukan kampanye di kota Rawalpindi, markas besar angkatan darat Pakistan pada 2007. Hingga saat ini belum seorangpun yang ditetapkan sebagai tersangka.

Ribuan orang diperkirakan hadir di musoleum keluarga Bhutto di Larkana yang terletak di Provinsi Sindh. Di sana, Bilawal Bhutto Zardari, putra Benazir dengan Presiden Asif Ali Zardari, akan memberikan pidato resmi pertamanya.

Keluarga Bhutto dikenal sebagai salah satu poros politik Pakistan sejak negeri itu merdeka 65 tahun lalu.

Ayah Benazir, Zulfikar Ali Bhutto memimpin Pakistan pada 1971 hingga dijatuhkan kudeta militer pada 1977. Ali Bhutto kemudian dihukum gantung pada 1979 karena terbukti merestui pembunuhan seorang lawan politiknya.

Dengan semakin dekatnya pemilihan umum Pakistan, sejumlah analis politik memperkirakan Partai Rakyat Pakistan (PPP) akan memperkenalkan tiga generasi dinasti politik Bhutto ke hadapan publik.

"Bilawal memiliki nilai simbolis dinasti Bhutto. Zardari akan menggunakan itu dalam pemilihan umum nanti," kata analis poltik Pakistan, Hasan Askari.

Sebagai presiden, Zardari dilarang memimpin kampanye PPP. Selain itu, Zardari sangat tidak populer di mata rakyat karena dituding melakukan korupsi selama menjabat.

Meski jika pemilu Pakistan digelar tepat waktu sekitar musim semi mendatang, Bilawal (24) terlalu muda untuk dicalonkan dalam pemilu mendatang. Sesuai undang-undang Pakistan usia termuda untuk menjadi peserta pemilu adalah 25 tahun. Namun, setidaknya Bilawal bisa menjadi sosok segar untuk kampanye PPP.

Bilawal, yang menjadi ketua bersama PPP dengan ayahnya, pada Mei lalu menuding mantan pemimpin militer Jenderal Pervez Musharraf "membunuh" ibunya dengan menyabot pasukan keamanan untuk Benazir.

Sebuah laporan PBB pada 2010 juga mengatakan pembunuhan Benazir Bhutto bisa dicegah jika pemerintahan Musharraf saat itu memberikan pengawalan yang memadai untuk Benazir.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com