Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Habibie: Ada yang Hina, Anggap Saja Pujian

Kompas.com - 11/12/2012, 20:27 WIB
Hindra Liauw

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com Presiden ke-3 RI BJ Habibie menanggapi tudingan mantan Menteri Penerangan Malaysia, Zainudin Maidin, dengan kepala dingin. Zainudin menyebutnya sebagai pengkhianat bangsa dan "the dog of imperialism" pada tulisan di media Utusan Malaysia yang bertajuk "Persamaan BJ Habibie dengan Anwar Ibrahim".

"BJ Habibie: Kalau ada yang menghina Anda, anggap aja sebagai sebuah pujian, bahwa dia berjam-jam memikirkan Anda, sedangkan Anda tidak sedetik pun memikirkan dia," demikian tweet pada akun Twitter The Habibie Center, @habibiecenter, Selasa (11/12/2012).

Habibie dikatakan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, termasuk hak menyuarakan pendapat. "Kami yakin masyarakat Indonesia cerdas membaca media. Siapa yang mengemukakan pendapat tersebut juga harus dicermati. Jangan berasumsi," tutur Habibie.

Sebelumnya, juru bicara keluarga Habibie, Watik Pratiknya yang juga Direktur Eksekutif The Habibie Center, mengatakan, Habibie hanya tertawa terbahak-bahak saat membaca tulisan Zainudin.

Sementara itu, peneliti senior Habibie Center, Dewi Fortuna Anwar, menyebut tulisan Zainudin Maidin telah menghina Habibie.

"Saya sudah baca artikelnya. Sebagai analis, saya sangat heran dengan kata-kata sangat kasar dan kurang proporsional dari seorang mantan pejabat Malaysia terhadap mantan pemimpin negara jiran yang juga sesama anggota ASEAN," ujar Dewi.

Menurut Dewi, kritik Zainudin ke Habibie adalah refleksi kegusaran lama atas kedekatan dan dukungan sang mantan Presiden terhadap Anwar Ibrahim sejak awal Anwar ditahan dahulu. Dalam artikelnya, Zainudin memang menulis, beberapa waktu lalu Anwar memang mengundang Habibie memberi ceramah di di Universitas Selangor.

"Upaya Anwar mendorong reformasi di Malaysia, dengan meniru Indonesia, jelas-jelas dianggap sebagai ancaman besar oleh para tokoh UMNO," tutur Dewi.

Seperti termuat dalam tulisan Zainudin di harian Utusan Malaysia, Senin (10/12/2012), yang juga diunggah di situs web harian itu, sosok Habibie disebut sebagai "penggunting dalam lipatan" terhadap Soeharto, penyebab perpecahan Indonesia dengan munculnya 48 partai politik.

Selain itu, Zainudin juga menyebut Habibie sebagai pengkhianat bangsa lantaran memenuhi desakan Barat menggelar jajak pendapat di Timor Timur. Atribusi paling keras ditulis Zainudin, dengan menyebut Habibie dan Anwar sebagai sesama "anjing imperialisme" (the dog of imperialism) lantaran bersedia menyerahkan negaranya ke lembaga moneter internasional (IMF). Dengan sejumlah alasan itu tadi, tulis Zainudin, Habibie tidak lagi terpilih dalam pemilihan umum berikut dan hanya memimpin Indonesia dengan singkat, selama satu tahun lima bulan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi: UU Kesehatan Direvisi Untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

    Jokowi: UU Kesehatan Direvisi Untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

    Nasional
    Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

    Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

    Nasional
    Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

    Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

    Nasional
    KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

    KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

    Nasional
    Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

    Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

    Nasional
    Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

    Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

    Nasional
    Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

    Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

    Nasional
    Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

    Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

    Nasional
     Presiden PKS Datangi Nasdem Tower, Disambut Sekjen dan Ketua DPP

    Presiden PKS Datangi Nasdem Tower, Disambut Sekjen dan Ketua DPP

    Nasional
    Gibran: Pelantikan Wapres 6 Bulan Lagi, Saya Ingin ‘Belanja’ Masalah Sebanyak-banyaknya

    Gibran: Pelantikan Wapres 6 Bulan Lagi, Saya Ingin ‘Belanja’ Masalah Sebanyak-banyaknya

    Nasional
    Sambutan Meriah PKB untuk Prabowo

    Sambutan Meriah PKB untuk Prabowo

    Nasional
    Berkelakar, Menkes: Enggak Pernah Lihat Pak Presiden Masuk RS, Berarti Menkesnya Berhasil

    Berkelakar, Menkes: Enggak Pernah Lihat Pak Presiden Masuk RS, Berarti Menkesnya Berhasil

    Nasional
    Pidato Lengkap Prabowo Usai Ditetapkan Jadi Presiden RI Terpilih

    Pidato Lengkap Prabowo Usai Ditetapkan Jadi Presiden RI Terpilih

    Nasional
    Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak

    Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak

    Nasional
    Jokowi: Target Stunting 14 Persen Ambisius, Bukan Hal Mudah

    Jokowi: Target Stunting 14 Persen Ambisius, Bukan Hal Mudah

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com