Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jutaan Warga Korsel Kecanduan Ponsel Pintar

Kompas.com - 28/11/2012, 18:52 WIB

SEOUL, KOMPAS.com - Park Jung-in, gadis Korea Selatan berusia 11 tahun, tidur dengan ponsel pintar Android.

Begitu ia bangun di pagi hari, hal pertama yang ia lakukan adalah mengecek pesan dari teman-temannya.

"Saya resah setiap kali melihat baterai turun di bawah 20%," ungkap Park kepada kantor berita AP.

"Saya juga resah bila tidak segera menemukan WiFi," tambahnya.

Telepon genggam menjadi alat bagi Park untuk berkomunikasi dengan temannya. Sepanjang hari ia menerima dan mengirim pesan dan setiap satu jam sekali memberi makan tikus piaraan digital di ponselnya.

Park Jung-in tidak sendirian. Survei pemerintah yang diumumkan beberapa waktu lalu menyebutkan, dari total 50 juta penduduk, terdapat tidak kurang dari 2,55 juta warga yang kecanduan ponsel pintar.   

Penyuluhan Internet

Mereka ini aktif memakai ponsel lebih dari delapan jam setiap hari.

Kecanduan Park Jung-in sebenarnya tidak terlalu parah. Ia masih aktif di kelas dan sering bertemu dengan teman-temannya di dunia nyata.

Tapi hasil tes menunjukkan ada kecenderungan ia makin sering memakai ponsel.

Gejala ini muncul mungkin akibat dari tingginya tingkat koneksi internet di Korea Selatan.

Sekitar 98% rumah tangga memiliki sambungan internet berkecepatan tinggi dan hampir dua pertiga warga memiliki ponsel pintar, menjadikan Korea Selatan negara paling maju untuk urusan sambungan ke internet.

Kecanduan telepon genggam belum digolongkan sebagai kelainan mental, namun para pakar menyerukan agar kecanduan ini diperlakukan sebagai penyakit, bukan persoalan sosial.

Pemerintah Korea Selatan kini mempertimbangkan untuk memberi penyuluhan kepada anak-anak tentang cara-cara menggunakan ponsel dan memanfaatkan internet secara bijak.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com