Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Ledakan Bom Hantam Pipa Minyak Yaman

Kompas.com - 13/11/2012, 01:10 WIB

SANAA, KOMPAS.com - Dua ledakan bom menghantam pipa saluran yang menghubungkan ladang-ladang minyak di Yaman Timur dengan terminal di kawasan Laut Merah. Demikian dinyatakan sejumlah pejabat setempat, seperti dikutip Antara dari AFP, Senin (12/11/2012). Kedua ledakan itu menghantam pipa di daerah Marib, Yaman Timur, Minggu tengah malam, sehingga mengakibatkan kerusakan dan mengganggu pengaliran minyak.

Tim teknisi saat ini sedang memperbaiki kerusakan akibat ledakan itu. Seorang pejabat di kawasan tersebut mengkonfirmasi serangan itu dengan mengatakan, kedua ledakan itu berjarak sekitar 500 meter dan penyerang-penyerang tidak dikenal bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Pada Kamis (8/11/2012) lalu, ledakan bom melumpuhkan sebuah pipa minyak yang dioperasikan perusahaan Korea Selatan di Yaman, yang mengalirkan 8.000 barel minyak mentah per hari.

"Penyerang-penyerang tak dikenal memasang bom di bawah pipa saluran yang mengalirkan minyak dari daerah Iyadh di Provinsi Shabwa menuju Terminal Belhaf di Teluk Aden," kata satu sumber keamanan.

Peledakan serupa pernah terjadi di sejumlah pipa saluran gas yang juga melayani terminal Belhaf pada September, Agustus, Mei dan Maret, dan ledakan terakhir membuat ekspor gas terhenti selama tiga pekan.

Pada 30 Oktober 2012, penyerang meledakkan sebuah pipa saluran yang menghubungkan ladang-ladang gas di Yaman Timur dengan sebuah terminal laut di wilayah selatan negara itu. Perusahaan LNG Yaman di situs beritanya menyatakan, serangan sabotase itu terjadi di lokasi hampir 300 kilometer sebelah utara terminal Belhaf, 

Pipa-pipa gas dan minyak memang menjadi sasaran serangan sabotase di Yaman. Padahal, negara itu bergantung pada ekspor minyak sebagai sumber utama pendapatan. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com