Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana China Memilih Pemimpin?

Kompas.com - 09/11/2012, 16:15 WIB
Simon Saragih

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com — Bagi banyak negara, pemimpin dipilih lewat pemilu. China memilih pemimpin dengan cara berbeda. Pemilihan pemimpin dilakukan di ruang tertutup dan tidak ada yang tahu prosesnya secara transparan.

Hanya internal Partai Komunis yang tahu bagaimana cara memilih pemimpin China. Bahkan, Partai Komunis yang beranggotakan 80 juta orang itu juga tidak akan tahu semua proses.

Lalu bagaimana partai memilih Xi Jinping, yang sudah hampir dipastikan menggantikan Presiden Hu Jintao untuk 10 tahun mendatang? Kantor berita Associated Press menuliskannya pada hari Jumat (9/11/2012).

Elite partai bertemu untuk membentuk tim baru pemerintahan. Secara formal nama-nama calon pemimpin digodok lewat pertemuan sebuah komite, beranggotakan sekitar 300 orang. Komite ini sudah bertemu berhari-hari sepanjang pekan lalu. Setelah itu nama-nama mereka disahkan lewat kongres partai yang berlangsung sekali dalam lima tahun.

Ada sebanyak 2.268 orang delegasi yang hadir di kongres mewakili 80 juta anggota partai. Nama-nama para pemimpin itu kemudian diumumkan secara resmi lewat KongresK e-18 Partai Komunis yang sedang berlangsung.

Itulah prosedur formal pemilihan para pemimpin baru. Namun, tim baru pemimpin pada dasarnya ditentukan oleh para pemimpin berkuasa dan yang sudah pensiun. Bahkan, dari penentu itu, beberapa di antaranya bukan delegasi kongres, melainkan memiliki pengaruh besar di jajaran elite China.

Dalam kasus penunjukan pemimpin China berikutnya, pengaruh Presiden Hu Jintao dan pendahulunya Jiang Zemin dikatakan sangat menentukan.

Dalam pemilihan ini faktor keandalan calon pemimpin tidak semata-mata menjadi perhatian, tetapi unsur subyektif dari pribadi yang menentukan juga turut bermain di dalamnya. Ini penting untuk memastikan bahwa si pemimpin baru adalah pemimpin penerus yang tetap "tunduk" kepada seniornya.

Sejak Deng Xiaoping, pola pemilihan pemimpin seperti ini terlihat jelas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com