Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Organ Napi di China Tidak Akan Diambil Lagi

Kompas.com - 02/11/2012, 23:51 WIB
Pieter P Gero

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Para narapidana di China yang menjalani hukuman mati selama ini menjadi donatur organ tubuh bagi mereka yang membutuhkannya. Namun mulai tahun depan, para napi yang tersangka mati ini tidak lagi menjadi sumber donasi organ tubuh bagi para pasien yang membutuhkan pencakokan organ tubuh.

Majalah Organisasi Kesehatan Dunia sebagaimana dikutip kantor berita AFP, Jumat (2/11), melaporkan bahwa China akan menerapkan system donasi organ tubuh yang baru. "Tidak ada lagi pengambilan organ tubuh dari para napi yang dihukum mati," ujar Wang Haibao, peneliti senior pada Kementerian Kesehatan China kepada edisi bulletin majalah Organisasi Kesehatan Dunia edisi November.

"Sebuah sistem transplantasi organ tubuh bergantung pada para napi hukuman mati tidak beretika atau dipertahankan," ujar Wang. Dia menambahkan, sebuah sistem akan diterapkan awal tahun depan atau akhir tahun depan. Wang tidak merincinya.

China sejak lama menjadi sasaran kritik agar mengurangi kebijakan mengambil organ tubuh dari napi yang dihukum mati. Namun tingginya permintaan organ tubuh dan kurangnya pasokan organ tubuh, membuat kebijakan mengambil organ tubuh dari napi yang dihukum mati menjadi jalan keluar.

Wang mengindikasikan akan dilakukan pengurangan bertahap mengambil organ tubuh napi yang dihukum mati untuk dicangkokkan ke pasien yang membutuhkan. Beijing sejak tahun 2007 melarang perdagangan organ tubuh manusia. Dua tahun kemudian dihentikan sistem donasi organ tubuh secara nasional.

Namun permintaan bagi pencakokan organ tubuh terus meningkat melebihi permintaan organ tubuh di negara dengan 1,3 miliar penduduk itu. Diperkirakan ada 1,5 juta pasien membutuhkan pencakokan organ tubuh setiap tahunnya. Namun sejauh ini hanya ada 10.000 organ tubuh yang tersedia. Kondisi ini membuat penjualan organ tubuh illegal atau dengan donator organ tubuh secara paksa.

Donasi organ tubuh di China bukan suatu yang populer karena ada kepercayaan setiap orang akan reinkarnasi setelah mati dan karenanya mereka perlu mempertahankan tubuh mereka secara utuh setelah meninggal dunia.

China tahun lalu melakukan hukuman mati atas 4.000 napi, menurun 50 persen dibanding pada tahun 2007. Pada tahun 2009, setiap napi terhukum mati diminta secara sukarela untuk mendonasi organ tubuhnya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com