Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Klaim Simpan Data Militer Israel

Kompas.com - 29/10/2012, 16:23 WIB

TEHERAN, KOMPAS.com - Iran mengklaim memiliki data militer Israel, yang diperoleh pesawat nirawak (drone) Hizbullah, pejabat pertahanan Israel mengatakan.

Pesawat-pesawat nirawak Hizbullah itu, kata Iran, berhasil terbang di atas pangkalan-pangkalan penting Israel tanpa terdeteksi sepanjang bulan ini. Pesawat-pesawat itu "mengirim data langsung, memotret pangkalan-pangkalan sensitif Israel", kata ketua komisi pertahanan parlemen Iran, Esmaeel Kosari, kepada televisi berbahasa Arab Al-Alam.

"Foto-foto area terlarang itu kini ada di tangan Iran," kata Kosari dalam wawancara yang ditayangkan Minggu (28/10/2012) malam.

Pada 6 Oktober lalu angkatan udara Israel menembak jatuh drone tak bersenjata di atas gurun Negev setelah pesawat itu memasuk wilayah udaranya dari Laut Mediterania.

Ketika itu militer Israel mengabaikan dugaan pesawat itu dikirim dari Jalur Gaza, namun menyelidiki kemungkinan militan Hizbullah yang mengirimnya.

Pada 11 Oktober pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan, kelompoknyalah yang mengirim pesawat nirawak itu. Ditambahkannya, pesawat itu "buatan Iran dan dirakit di Lebanon".

"Pesawat itu terbang di atas instalasi sensitif dan penting Israel sepanjang puluhan kilometer sebelum pihak lawan (Israel) melihatnya di atas (pangkalan nuklir) Dimona," ujar Nasrallah tanpa menyebut fasilitas-fasilitas yang dimaksud.

Iran membenarkan klaim Nasrallah dan mengejek pertahanan udara Israel.

Menteri Pertahanan Iran Ahmad Vahidi mengatakan, penerbangan pesawat nirawak itu "menghancurkan apapun yang dikatakan tentang sistem Kubah Besir" (sistem pertahanan udara Israel).

Berbicara pada Al-Alam, Kosari juga menegaskan pernyaaan Vahidi sebelumnya, bahwa Iran memiliki lebih banyak pesawat nirawak yang mutakhir dibanding yang digunakan Hizbullah.

"Iran saat ini memiliki pesawat nirawak yang memiliki teknologi lebih maju ketimbang pesawat yang diterbangkan Hizbullah ke wilayah udara Zionis baru-baru ini," kata Vahidi, Minggu.

Iran sering menyombongkan kemajuan militer dan sainsnya, namun sejauh ini negara itu belum menunjukkan bukti fisik. Karena itu para pakar militer Barat meragukan klaimnya.

Pada kesempatan wawancara yang sama, Vahidi menolak anggapan bahwa sanksi ekonomi terhadap Iran telah mempengaruhi bidang militer dan kemajuannya.

"Sanksi tidak adil Barat sama sekali tidak berpengaruh terhadap kemajuan pertahanan dan kecakapan angkatan bersenjata Republik Islam Iran," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com