Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Beragam Wujud Manusia di Kota Madinah

Kompas.com - 24/10/2012, 03:35 WIB

Oleh: Rifki Feriandi

kompasiana: Rifkidikompas

Haji bukanlah sebuah kegiatan wisata, melainkan ritual ibadah. Namun, di sela-sela ritual haji, tidak ada salahnya jika kita berwisata. Terlebih lagi jika yang berwisata adalah jiwa, untuk menemukan kebaikan.

Saat berhaji dua tahun lalu, saya menikmati wisata di Masjid Nabawi, Madinah. Nabawi adalah tempat yang bagus untuk berwisata hati dan jiwa karena suasananya mendukung terciptanya kesyahduan.

Wisata yang saya lakukan sangat mudah, yaitu dilakukan di sela-sela menunggu shalat berjemaah, selagi jeda berzikir dan beribadah, atau sewaktu perjalanan pergi ke masjid dan sebaliknya. Saya berwisata keliling di sekitar tempat saya duduk dan menyaksikan, mempelajari, memahami, dan menikmati beragam perangai, perilaku, sikap, dan tindakan para anggota jemaah haji yang datang dari berbagai negara.

Perhatian awal tertuju ke bentuk fisik mereka yang gampang terlihat. Misalnya, jemaah dari Suriah dengan bentuk badan yang umumnya tegap dan garis wajah pria yang kentara; atau jemaah Malaysia yang, meskipun serumpun, tetap bisa dibedakan. Sebaliknya, jemaah Pakistan dan Banglades agak cukup sulit ditebak karena sama-sama memakai gamis panjang, jika tidak melihat janggutnya yang diberi pewarna berbeda.

Mengamati budaya dari penampilan pun ternyata mengasyikkan. Beberapa terlihat lucu sampai ingin tertawa, tetapi saya langsung diingatkan bahwa itulah keragaman budaya. Lalu, saya berwisata ke jemaah Turki dengan melihat baju seragamnya yang mirip piyama atau baju perawat rumah sakit.

Sementara itu, suasana hati kian damai ketika komunitas Muslim yang menjadi minoritas dan berjuang untuk kebebasannya ternyata ikhlas memanggul nama negara besarnya: jemaah China.

Di Nabawi, jiwa keuniversalan saya diasah ketika memiliki niat menyepelekan orang lain. Haruskah saya prihatin dan iba melihat jemaah dari sub-benua India dengan paras yang sangat menderita? atau tidakkah saya malu jika berbicara dengan orang Banglades yang penampilannya mirip mandor bangunan, tetapi ternyata dia bergelar PhD atau Doktor yang berjiwa sederhana?

Ah, ternyata perjalanan haji bukan melulu sebuah ibadah ritual. Banyak kegiatan wisata yang bisa dilakukan untuk memberi kekayaan jiwa.

[http://kom.ps/AC4LQV]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com