Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skotlandia Akan Merdeka dari Inggris?

Kompas.com - 16/10/2012, 09:49 WIB

EDINBURGH, KOMPAS.com — Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Kepala Pemerintahan Skotlandia Alex Salmond, Senin (15/10/2012), menandatangani kesepakatan mengenai referendum yang dapat mengarah pada kemerdekaan Skotlandia.

Mereka menandatangani kesepakatan itu di Edinburgh, ibu kota Skotlandia. Kesepakatan tersebut merumuskan berbagai rincian bagi referendum pada 2014 yang akan menentukan apakah Skotlandia akan menjadi negara merdeka atau tetap berada dalam lingkungan Kerajaan Inggris.

"Ini merupakan hari bersejarah bagi Skotlandia," kata Salmond yang tampak bersemangat setelah menandatangani kesepakatan itu. "Apakah saya berpikir kami bisa memenangkan kampanye ini? Ya, saya pikir begitu."

Pertemuan Cameron dengan Salmond itu berlangsung setelah negosiasi berbulan-bulan. Salah satu isu yang paling diperdebatkan adalah soal kepemilikan sekitar 20 miliar barrel cadangan minyak dan gas di wilayah yang dikuasi Inggris di Laut Utara. Inggris juga khawatir dengan masa depan armada kapal selam nuklirnya yang berbasis di Skotlandia. Salmond telah mengatakan bahwa tidak akan ada tempat bagi senjata nuklir di wilayah Skotlandia setelah kemerdekaan terwujud. Persoalannya, memindahkan armada kapal selam nuklir itu ke tempat lain akan berbiaya mahal dan memakan waktu.

Cameron menentang pemisahan, tetapi ia sepakat bahwa rakyat Skotlandia harus menentukan sendiri masa depan mereka.

Banyak warga Skotlandia tidak ingin pisah dari Inggris. Di Edinburgh, sebuah kota aktif yang dihiasi dengan bendera biru-putih Skotlandia, hanya sejumlah orang bersemanggat seperti Salmond. "Saya menganggap diri saya orang Inggris dan saya lebih memilih bersama Inggris. Saya berada di pasukan Inggris, berperang di sisi Inggris dan Wales dan Irlandia Utara," kata Murray Poole (24). "Tapi beberapa teman saya menginginkan itu (kemerdekaan), mereka tidak suka Inggris. Mereka ingin menjadi orang Skotlandia."

Sebuah jajak pendapat oleh Comres untuk ITV News menemukan bahwa hanya 34 persen yang mendukung kemerdekaan dan 55 persen responden setuju ekonomi Skotlandia akan menderita jika menjadi sebuah negara merdeka.

Inggris dan Skotlandia disatukan lewat sejumlah perjanjian yang disahkan tahun 1707. Inggris Raya saat ini mencakup Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara.

Perkembangan terbaru di Skotlandia itu mendorong semangat pemisahan di wilayah Eropa lainnya, seperti di Catalonia dan Flanders yang merasa bahwa mereka bisa lebih makmur jika berdiri sebagai entitas terpisah di dalam Uni Eropa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com