Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Australia Kencing di Bekas Lokasi Sari Club

Kompas.com - 15/10/2012, 07:18 WIB
L Sastra Wijaya

Penulis

PERTH, KOMPAS.com — Seorang warga Australia yang mengenakan kaus tim Kingsley Football Club diambil gambarnya ketika sedang kencing di lokasi Sari Club di Kuta, lokasi ledakan bom Bali 10 tahun lalu.

Menurut laporan situs Perth Now, foto itu diambil beberapa menit setelah upacara hening cipta selama 1 menit di tempat tersebut, Jumat (12/10/2012) malam. Foto ini muncul di tengah kontroversi bahwa lokasi tersebut digunakan untuk parkir mobil dan tempat kencing.

David Marshall yang kehilangan ayahnya dalam peristiwa tersebut mengatakan, foto itu menjijikkan dan harus dimuat agar orang tersebut malu. "Saya kecewa bahwa dia sama sekali tidak menaruh rasa hormat atas para korban yang meninggal di sana," kata Marshall, Minggu (14/10/2012). "Kita harus berusaha mencari tahu siapa orang ini sehingga dia akan malu," lanjutnya.

Menurut laporan koresponden Kompas di Australia, L Sastra Wijaya, beberapa pemain Kingsley, klub sepak bola gaya Australia, berada di Bali minggu lalu guna mengenang tujuh pemain asal klub tersebut yang tewas dalam ledakan bom pada tahun 2002.

Saksi mata yang melihat pria tersebut mengatakan, dia sedang bersama dengan para pemain Kingsley hari Jumat malam di kawasan Kuta bersama mantan pemain bernama Phil Britten dan Adam Nimmo.

Di dalam gambar, pria tersebut sedang kencing dan di sebelah kirinya ada botol bir yang ditaruh di dinding. Phil Britten adalah mantan kapten Kingsley yang beberapa hari sebelumnya menyatakan kekecewaan bahwa lokasi Sari Club dijadikan toilet umum.

Adam Nimmo mengatakan, dia akan kecewa bila pria tersebut memiliki hubungan dengan Kingsley Football Club. "Tentu saya akan kecewa," kata Nimmo ketika mendapatkan kiriman foto tersebut hari Minggu, tetapi kemudian menolak mengungkapkan apakah sang pria adalah pemain asal Kingsley.

Beberapa pihak sudah berusaha membeli tanah lokasi Sari Club ini untuk dijadikan taman peringatan bom Bali, tetapi pemiliknya memasok harga yang tinggi, beberapa kali lipat dari harga yang diperkirakan wajar, yaitu sekitar 1 juta dollar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com