Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penurunan Mata Uang Iran Capai Rekor Terendah

Kompas.com - 01/10/2012, 18:27 WIB

TEHERAN, KOMPAS.com - Nilai mata uang Iran turun ke tingkat terendah terhadap dolar Amerika Serikat akibat sanksi yang diterapkan AS dan Uni Eropa meskipun pemerintah berusaha menghentikan penurunan mata uang.

Mata uang rial turun lebih dari tujuh persen dalam perdagangan sesi pagi. Nilai mata uang Iran diperdagangkan pada tingkat 32.500 terhadap dolar Amerika Serikat.

Penurunan dalam perdagangan hari ini (01/10) merupakan kelanjutan dari penurunan yang terjadi akhir-akhir ini. Nilai rial turun hingga 25% selama beberapa hari terakhir.

Nilai tukar itu jauh lebih rendah dibandingkan harga penutupan rial pada Minggu ketika rial diperdagangkan pada 26.000 per satu dolar Amerika.

Penurunan mata uang membuat berbagai perusahaan Iran mengalami hambatan.

"Ini adalah bencana," kata seorang manajer sebuah perusahaan impor seperti dikutip kantor berita AFP.

Kantor berita Fars melaporkan para pedagang valuta asing di Teheran menumpuk dolar. Adapun kantor berita resmi IRNA mengutip seorang juru bicara Asosiasi Pedagang Valas Nosrat Ezzati yang mengatakan bahwa nilai tukar rial "artifisial karena tidak ada perdagangan nyata di pasar."

Dampak sanksi

Pemerintah telah berusaha menjaga nilai tukar mata uang dengan meluncurkan pusat penukaran resmi tetapi langkah tersebut tidak berdampak positif.

Pusat penukaran diluncurkan untuk menyediakan dolar bagi para importir untuk membeli barang-barang kebutuhan pakok. Harga dolar di pusat penukaran itu sedikit lebih rendah dibading nilai tukar di pasar.

Faktor utama penyebab penurunan mata uang Iran adalah penerapan sanksi terhadap Iran oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa sebagai balasan atas program nuklir Iran.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com