Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahmadinejad Balik Mengecam Barat dan Israel

Kompas.com - 28/09/2012, 07:42 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Program nuklir Iran menjadi salah satu topik paling riuh di Sidang Majelis Umum PBB di New York, Rabu (26/9). Barat dan sekutunya, Israel, mengancam Teheran. Namun, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad balik mengecam mereka telah melakukan intimidasi.

Dalam kesempatan pidato di hadapan Majelis Umum PBB, Ahmadinejad mengatakan, negaranya berada di bawah ancaman konstan aksi militer dari ”Zionis tak beradab”. Dia lalu menyerukan perlunya satu tatanan dunia baru yang tak dikuasai kekuatan- kekuatan Barat.

Perwakilan AS, Kanada, dan Israel memilih keluar atau tidak hadir di ruang sidang saat Ahmadinejad berpidato.

Dalam pidato kedelapan dan terakhirnya di Sidang Majelis Umum PBB itu, Ahmadinejad melukiskan wajah suram dunia saat ini, yang dikendalikan oleh ketamakan ketimbang nilai-nilai moral. ”Situasi buruk dunia kini dan insiden pahit sejarah terjadi karena manajemen yang salah atas dunia ini, yang mengumumkan dirinya sebagai pusat kekuasaan dunia,” kata Presiden Iran.

Menurut dia, contoh jelas dari kenyataan pahit itu adalah adanya ancaman Israel. Setidaknya dia merujuk kepada ancaman aksi militer Israel terhadap situs- situs nuklir Iran, yang selama ini selalu digembar-gemborkan. ”Ancaman terus-menerus oleh Zionis yang tidak beradab untuk menggelar aksi militer terhadap bangsa kami yang besar adalah contoh kenyataan pahit itu,” katanya.

Senin lalu, Ahmadinejad mengatakan, negara Israel modern sama sekali tak memiliki ”akar” di Timur Tengah. Oleh karena itu, pantas jika negara tersebut ”dilenyapkan” saja.

Program nuklir

Iran saat ini sedang berada di bawah tekanan AS dan negara- negara Barat lainnya melalui Dewan Keamanan PBB. Teheran ditekan agar menghentikan program pengayaan uranium yang dicurigai bertujuan memproduksi senjata pemusnah massal.

Ahmadinejad menyebutkan, 15 negara di DK PBB, terutama lima pemegang hak veto, yakni AS, Inggris, Perancis, Rusia, dan China, didominasi pemerintahan yang kerdil, dan berusaha mencegah PBB bertindak adil. Dia menyebut dirinya wakil dari ”bangsa yang besar dan berani, pendiri peradaban manusia”.

Ia juga mengatakan, tidak ada keraguan bahwa dunia membutuhkan suatu tatanan baru dan cara berpikir baru. Tak boleh ada standar ganda dalam menerapkan aturan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang dijadwalkan mendapat giliran berpidato di Majelis Umum PBB, Kamis waktu setempat, berniat memengaruhi semua anggota PBB agar memberikan sanksi lebih keras kepada Iran.

Menurut para pejabat Israel, Netanyahu akan menyampaikan ”garis merah” yang jelas guna menjadi patokan kapan aksi militer ke Iran akan dilakukan jika negara itu meneruskan program nuklirnya.

Sebelumnya, AS dikabarkan menolak visa untuk 20 pejabat Iran yang berharap bisa menghadiri Sidang Majelis Umum PBB tahun ini. Ahmadinejad sendiri selalu hadir di sidang tersebut sejak tahun 2005. (REUTERS/AFP/CAL)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com