Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Debat Capres dalam Sejarah Pemilu AS

Kompas.com - 26/09/2012, 08:34 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Debat antara kandidat presiden Amerika telah menjadi kegiatan tetap pra-pemilu di Amerika. Wartawan VOA Jeffrey Young menyampaikan pandangannya mengenai dampak berbagai debat menjelang Pemilu bulan November ini.

Bulan Oktober, para kandidat presiden dari masing-masing partai utama di Amerika telah merangkul banyak pendukung. Namun masih banyak orang yang masih belum menentukan pilihan, yang suaranya mungkin dapat menentukan hasil pemilu. Debat antara kandidat presiden - biasanya tiga debat - dan satu debat calon wakil presiden - akan digelar di tahap akhir persaingan menuju Gedung Putih.

Dalam sebagian besar musim kampanye, para kandidat menyusun pesan-pesan singkat yang merangkum posisi politik mereka dan dimaksudkan untuk ditayangkan di TV. Namun sebelum banyak pemilih memberikan suara, mereka ingin para kandidat Presiden merincikan isu-isu utama lebih lanjut.

"Ini adalah kesempatan bagi mereka untuk menunjukkan visi mereka, untuk memperjelas tujuan mereka, harapan mereka bagi rakyat Amerika. Dan, untuk menunjukkan kepada rakyat Amerika bagaimana mereka akan mewujudkan cita-cita itu," demikian ungkap Mark Rom, profesor Georgetown University.

Meskipun argumen para kandidat ini disebut debat, caranya lebih menyerupai wawancara.

"Untuk dua dari tiga debat presiden, dan debat wakil presiden, akan ada moderator tunggal yang mengajukan pertanyaan kepada masing-masing kandidat. Dan pesaingnya akan berkesempatan untuk menanggapi jawaban kandidat pertama itu," jelas Profesor Candice Nelson dari American University. "Tujuannya adalah agar moderator dapat memastikan bahwa pertanyaan-pertanyaan itu dijawab secara adil," imbuhnya.

Kedua debat yang ditengahi moderator itu mencakup kebijakan dalam dan luar negeri. Debat ketiga dilakukan dengan bentuk "tatap muka" agar warga dapat mengajukan pertanyaan dalam setiap kategori.

Debat di TV yang telah menjadi bagian dari setiap pemilihan presiden AS sejak 1976, pernah digelar tahun 1960, saat Senator Demokrat John Kennedy berhadapan dengan Wakil Presiden dari Partai Republik, Richard Nixon.

Debat-debat ini juga dapat merusak peluang kandidat itu sendiri. Dalam debat tahun 1976 antara Kandidat Partai Demokrat, Jimmy Carter dan Presiden Gerald Ford dari Partai Republik, Presiden membuat pernyataan yang mengejutkan ketika Perang dingin sedang berkecamuk.

"Tidak ada dominasi Soviet di Eropa Timur, dan tidak akan pernah ada di bawah pemerintahan Ford," ungkap Presiden Gerald Ford dalam debat tahun 1976.

Ford menuai celaan seusai mengungkapkan pandangannya tersebut. Para pengamat menyebutkan pernyataannya yang dikemukakannya tersebut merupakan penyebab kekalahannya dari Jimmy Carter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com