Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di AS, Suu Kyi Bicara soal Rohingya

Kompas.com - 19/09/2012, 09:22 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Akhirnya pemimpin demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi angkat bicara soal masalah kekerasan yang dialami etnis minoritas Rohingya.

Saat berada di ibu kota AS, Washington DC, Selasa (18/9/2012) waktu setempat, Suu Kyi menegaskan dirinya dan partai pimpinannya, NLD, sangat ingin membantu Pemerintah Myanmar untuk mengembalikan kehidupan harmonis di negeri itu.

"Kami tidak dalam posisi untuk memutuskan apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya karena kami bukan pemerintah," kata Suu Kyi.

"Saya kira hal ini harus dipahami sebagian orang yang menginginkan NLD berbuat lebih baik lagi," ujar dia.

Namun, saat diwawancarai Radio Free Asia yang bermarkas di Washington DC, Suu Kyi mengatakan, kunci untuk menghentikan kekerasan atas bangsa Rohingya adalah melepas semua akar kebencian.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton yang akan menerima Suu Kyi menegaskan, pasukan Myanmar harus bersedia bekerja sama dengan pemerintah untuk mempersatukan bangsa Myanmar.

Dia juga mendesak agar Pemerintah Myanmar menyelesaikan masalah kekerasan yang dialami suku Rohingya yang menyebabkan puluhan orang tewas dan ribuan lainnya menjadi pengungsi.

Aung San Suu Kyi, yang sangat dihormati di AS, menerima kritik tajam dari para aktivis pembela hak asasi manusia yang mendesaknya agar berbicara mewakili 800.000 warga Rohingya yang tak dianggap warga negara oleh Pemerintah Myanmar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com