Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/09/2012, 10:46 WIB

TEHERAN, KOMPAS.com - Dipicu protes terhadap film "Innocence of Muslims", sebuah lembaga keagamaan semi-resmi Iran menaikkan besaran uang hadiah untuk membunuh penulis Inggris Salman Rushdie, dari 2,8 juta dollar AS (Rp 26,4 miliar) menjadi 3,3 juta dollar AS (Rp 31 miliar). surat kabar Iran melaporkan.

Harian garis keras Jomhoori Eslami dan beberapa surat kabar lain melaporkan, Minggu (16/9/2012), bahwa langkah itu tampaknya terkait gelombang protes terhadap film "Innocence of Muslim" yang terjadi di sebagian besar wilayah Timur Tengah.

Koran itu melaporkan 15 Khordad Foundation akan membayar hadiah lebih besar pada siapapun yang melaksanakan fatwa yang dikeluarkan oleh mendiang pemimpin spiritual Iran Ayatollah Khomeini, tentang perintah membunuh Rushdie karena menulis "Satanic Verses", sebuah novel yang dianggap melecehkan Islam.

Dilaporkan bahwa keputusan untuk menaikkan jumlah hadiah itu datang dari pemimpin yayasan tersebut, Ayatollah Hassan Saneii.

"Selama fatwa Imam Khomeini terhadap Salman Rushdie tidak dilaksanakan, ini tidak akan menjadi penghinaan terakhir. Jika fatwa itu dilaksanakan, di masa mendatang tidak akan ada lagi penghinaan dalam bentuk karikatur, tulisan, dan film," Jomhoori Eslami mengutip pernyataan Saneii.

Pada 1998, pemerintah Iran menyatakan tidak mendukung fatwa (terhadap Rusdhie) tersebut, namun pada saat yang sama menyatakan bahwa mereka tidak bisa membatalkannya, karena menurut hukum Islam, fatwa hanya bisa dicabut pembuatnya. Seperti diketahui, Khomeini wafat pada Juni 1989.

Akibat fatwa Khomeini itu, Salman Rusdhie harus bersembunyi di bawah perlindungan polisi, meskipun hal itu tidak menghentikannya untuk terus menulis novel. Pada 1990, Rushdie mengeluarkan permintaan maaf dan menyatakan kembali rasa hormatnya terhadap Islam.

Sementara itu pada Minggu yang sama, ribuan ulama berkumpul di berbagai sekolah agama di seluruh penjuru Iran untuk memprotes film "Innocence of Muslims", televisi pemerintah Iran melaporkan.

Ahmad Khatami, sekutu Pemimpin Agung Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan di kota suci Qom, bahwa Amerika Serikat dan Israel merupakan "tersangka utama" dalam kasus film itu.

Pernyataannya itu disambut dengan teriakan "matilah Israel" dan "jatuhlah Amerika" oleh para demonstran.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com