Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan ke Konsulat AS di Libya Mungkin Direncanakan

Kompas.com - 14/09/2012, 08:43 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com — Para pejabat Amerika Serikat mengatakan, serangan yang menewaskan Duta Besar AS untuk Libya dan tiga warga AS lainnya di kota Benghazi, Libya, Selasa (11/9/2012), kemungkinan telah direncanakan, bukan ledakan spontan sentimen anti-Amerika.

Pejabat mengatakan, serangan hari Selasa oleh massa bersenjata terhadap Konsulat AS di Benghazi dan rumah tempat berlindung di dekatnya tampaknya operasi terkoordinasi dan rumit.  Tetapi, para pejabat mengatakan, terlalu dini untuk menentukan orang-orang yang membunuh Duta Besar AS J Christopher Stevens dan tiga rekannya, atau apakah serangan itu disengaja bertepatan dengan peringatan 11 tahun serangan teroris 11 September terhadap AS.

Para pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan, serangan itu mulai hari Selasa kira-kira pukul 22.00 waktu setempat, di mana penyerang memulai penembakan terhadap konsulat AS, kemudian membakar gedung itu ketika Dubes Stevens dan pejabat pengelolaan informasi AS Sean Smith berada di dalam. Mereka mengatakan, petugas keamanan AS di konsulat itu menjadi terpisah dari para diplomat karena asap tebal, tetapi kemudian menemukan jenazah Smith.

Pihak berwenang Libya menemukan Stevens dan membawanya ke sebuah rumah sakit Benghazi, di mana dokter menyatakannya meninggal dunia akibat menghirup asap.

Para pejabat AS mengatakan, serangan berlanjut setelah pasukan keamanan AS dan Libya mengungsikan staf konsulat lain ke bangunan di dekatnya. Mereka mengatakan, penyerang mulai menembaki gedung itu kira-kira tengah malam, menewaskan dua lagi pegawai AS, yang namanya belum diungkapkan.

Presiden AS Barack Obama mengutuk pembunuhan keempat warga AS itu dengan menyebutnya "keterlaluan dan mengejutkan". Berbicara pada Rabu di Taman Mawar (Rose Garden) Gedung Putih dengan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton yang berada di sampingnya, ia bertekad untuk bekerja sama dengan Pemerintah Libya untuk menyeret penyerang ke pengadilan.

Seorang pejabat AS mengatakan, Angkatan Laut AS mengirim dua kapal perusak menuju pantai Libya sebagai langkah berjaga-jaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com