Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Generasi Muda Palestina Inginkan Perdamaian dengan Israel

Kompas.com - 13/09/2012, 02:13 WIB

Jakarta, Kompas - Bashaer Othman, wali kota termuda di dunia, berusia 16 tahun, dari kota Allar, Tepi Barat, Palestina, menegaskan, kaum muda negerinya menginginkan perdamaian dengan Israel. Kehidupan yang harmonis, damai, dengan masa depan yang aman dan terjaminnya kebebasan adalah dambaan generasi muda Palestina.

Bashaer menyampaikan hal itu dalam wawancara di Kedutaan Besar Palestina di Jakarta, Rabu (12/9). Dia tiba di Jakarta, Senin, atas sponsor World Peace Movement, lembaga nirlaba yang giat mempromosikan perdamaian yang dipimpin Sofia Koswara. Setelah mengikuti serangkaian pertemuan, Bashaer pulang Sabtu (15/9).

Anak bungsu dari lima bersaudara ini terlahir dari keluarga petani, pasangan Thariq Othman dan Salwa Othman, 24 Agustus 1996. Dia menjadi wali kota untuk masa jabatan 2 bulan sejak 2 Juli lalu setelah menyisihkan lebih dari 1.000 calon dalam sebuah jenjang seleksi yang ketat.

Siswi kelas I di Sekolah Menengah Perempuan Allar ini datang untuk mempromosikan pesan damai bahwa kaum muda dapat menjadi obor perdamaian bagi komunitasnya. ”Saya ingin membawa pesan perdamaian bagi generasi muda,” katanya.

Bashaer mengakui hubungan berduri antara Palestina dan Israel. ”Namun, saya datang tidak secara khusus membicarakan hubungan Israel dan Palestina. Hanya ada satu hal yang diinginkan kaum muda, yakni terciptanya perdamaian antara Palestina dan Israel,” katanya.

Menurut Bashaer, menjadi wali kota di usia remaja bukanlah hal mudah. Jabatannya saat ini merupakan bagian dari pemberdayaan generasi muda Palestina. Baginya ini merupakan hal positif, yang dapat memotivasi generasi muda untuk memikirkan nasib rakyat dan masa depan bangsa, serta bisa memanfaatkan waktu untuk pelayanan publik.

Tugas paling berat ketika dia mulai dipercaya menjadi wali kota adalah menyatukan dan memahami keinginan warga. Dia menerima jabatan itu dari wali kota sesungguhnya, Sufiyan Shadid. Dia magang dua bulan berkat proyek parlemen remaja nasional, Sharek Youth Forum.

Selama dua bulan itu, Bashaer menjalankan pemerintahan seperti layaknya dilakukan Sufiyan. Dia melaksanakan tugas penuh seorang wali kota, kecuali dalam hal keuangan. Sehari-hari dia diawasi pejabat Wali Kota Sufiyan Shadid yang memberinya mandat itu dan dewan kota.

Pada awalnya, Bashaer mengaku ketar-ketir dan takut memikul tanggung jawab memimpin 8.000 jiwa warga kota. Ada yang pesimistis, tetapi banyak orang menguatkannya. ”Banyak pihak mendukung,” ujarnya.

”Jika mengalami kesulitan, saya akan bertanya kepada Pak Sufiyan dan dewan kota. Mereka selalu memberikan masukan. Lambat laun saya bisa sendiri, dan tentu saja sambil belajar dari mereka,” kata gadis belia ini penuh percaya diri. Daya nalar dan gaya bicaranya bagai seorang yang sudah berpengalaman di bidang birokrasi dan politik.

Dubes Palestina untuk Indonesia Fariz N Mehdawi menegaskan, terpilihnya Bashaer merupakan bagian dari program pemberdayaan kaum muda. Mereka adalah aset masa depan bangsa, dan untuk itu generasi muda dipersiapkan. Mereka harus terbiasa dengan sejumlah permasalahan bangsa dan jabatan ini sebuah magang yang penting.

Menurut Mehdawi, Palestina ingin mendorong pemuda mengambil tanggung jawab seperti orang dewasa. Generasi muda adalah masa depan bangsa. Sofia menambahkan, kehadiran dan sosok Bashaer hendaknya menginspirasi Indonesia. (CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com