Sengketa Pembangunan Museum 11 September Tuntas

NEW YORK, KOMPAS.com — Sengketa pembiayaan yang mengakibatkan terbengkalainya pembangunan museum tragedi 11 September di New York akhirnya terselesaikan, tepat pada saat peringatan ke-11 tragedi itu.

Gubernur New York Andrew Cuomo, Gubernur New Jersey Chris Christie, serta Wali Kota New York Michael Bloomberg mengumumkan kesepakatan mereka pada Senin (10/9/2012) waktu setempat.

Dalam pembicaraan itu disepakati bahwa Gubernur Cuomo dan Christie berwenang atas pelabuhan New York dan Wali Kota Michael Bloomberg menjadi ketua yayasan peringatan 9/11.

Wali Kota Michael Bloomberg mengatakan, kesepakatan itu akan memastikan pembangunan tak akan terganggu lagi hingga museum selesai dibangun.

Sementara itu, Gubernur Christie mengatakan, dia sangat senang bahwa pembangunan museum di lokasi tragedi bisa kembali dilanjutkan.

Biaya keseluruhan pembangunan museum itu diperkirakan mencapai Rp 7 hingga Rp 13 triliun.

Museum yang akan terletak di bawah tanah itu nantinya menyimpan berbagai artefak yang terkait tragedi 11 September, misalnya tangga yang digunakan para pekerja untuk melarikan diri dari serangan teroris.

Pengunjung museum juga dapat melihat foto hampir 3.000 orang yang meninggal akibat tragedi itu dan mendengar kisah-kisah seputar 11 September 2001.

Direktur Museum Joseph Daniel mengatakan, butuh waktu hampir satu tahun untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan sehingga kemungkinan proyek ini baru benar-benar selesai pada 2014 mendatang.

Sementara itu, One World Trade Center yang berharga 3,9 miliar dollar AS atau Rp 37 triliun yang awalnya diberi nama Menara Kebebasan atau Freedom Tower dijadwalkan dibuka pada 2014 di sudut barat laut Ground Zero.

September tahun lalu, sebuah lokasi peringatan luar ruangan diresmikan dan sudah menyedot sedikitnya 4,5 juta pengunjung.