Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendeta Moon Wafat di Usia 92 Tahun

Kompas.com - 03/09/2012, 13:41 WIB

GAPYEONG, KOMPAS.com - Pendeta Korea Selatan yang terkenal karena penyelenggaraan pernikahan massal ribuan pasang pengantin, meninggal dunia di usia 92 tahun, Senin (3/9/2012).

Pendeta Sun Myung Moon juga mendirikan Gereja Unifikasi yang dianggap kontroversial serta memiliki kerajaan bisnis di berbagai bidang. Moon meninggal setelah dirawat selama lebih dari dua minggu di rumah sakit milik gereja di markas gereja itu di Gapyeong, timur Seoul.

Gereja Unifikasi mengumumkan, jenazah Moon akan semayamkan selama 13 hari, sebelum dimakamkan pada 15 September mendatang. Namun juru bicara gereja mengatakan, belum ada keputusan apakah umatnya bakal mendapat kesempatan melihat jenazahnya untuk memberi penghormatan terakhir secara langsung.

Pernikahan massal

Nama Pendeta Moon menjadi mendunia karena pernikahan massal yang digelarnya setiap tahun. Pernikahan massal pertamanya dilaksanakan di Seoul pada awal 1960-an. Jumlah pengantinnya terus bertambah dari tahun ke tahun, bahkan wilayahnya pun semakin luas. Tidak tanggung, ribuan bahkan puluhan ribu pasang pengantin mengikuti acara ini.

"Pernikahan internasional dan antarbudaya merupakan cara tercepat untuk membawa perdamaian dunia yang ideal," katanya dalam otobiografinya yang terbit pada 2009.

"Orang seharusnya menikah campur, melintasi batasan budaya dan kebangsaan, dengan orang lain yang mereka anggap sebagai musuh. Dengan demikian perdamaian dunia bisa datang lebih cepat," paparnya.

Moon mendirikan Gereja Unifikasi pada tahun 1950-an di Seoul. Kini gereja itu sudah memiliki sekitar tiga jutaan jemaat di seluruh dunia. Namun Moon dituduh mencuci otak pengikutnya dan mengambil keuntungan dari mereka. Gereja yang didirikan Moon tidak diakui oleh Gereja Protestan Korsel karena ajarannya dianggap menyimpang.

Pada era 1970-1980-an, gereja ini dipandang sebagai aliran sesat dan dituduh menipu pengikut baru, memecah belah keluarga, dan memaksa mereka menyerahkan harta.

Sejak awal, ayah 10 anak itu menanggapinya dengan mengatakan banyak gerakan keagamaan yang menghadapi tuduhan sama pada awal-awal berdirinya. Kini tuduhan terhadap Gereja Unifikasi tidak pernah terdengar lagi.

Kerajaan bisnis

Bertahun-tahun setelah didirikan, Gereja Unifikasi pun membangun kerajaan bisnis yang meliputi berbagai bidang. Di antaranya surat kabar Washington Times, Hotel New Yorker di Manhattan, New York, Universitas Bridgeport di Connecticut.

Bisnis lainnya adalah sebuah resor ski, tim sepak bola profesional, dan sejumlah bisnis lain di Korea Selatan. Juga sebuah perusahaan seafood yang memasok sushi ke berbagai restoran Jepang di Amerika Serikat. Pada 1982, Gereja Unifikasi menjadi sponsor film Inchon buatan Amerika, yang mengisahkan Perang Korea.

Putra bungsunya, Pendeta Hyung-jin Moon menggantikannya sebagai pemimpin Gereja Unifikasi sejak April 2008. Sementara anak-anaknya yang lain mengurusi bisnis dan kegiatan amal gereja di dalam dan di luar Korsel.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com