Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Harus Perlihatkan Sikap Lebih Tegas terhadap Iran

Kompas.com - 02/09/2012, 06:15 WIB

JERUSALEM, Kompas.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, Presiden AS Barack Obama harus memperlihatkan ancaman militer yang dapat mencegah Iran berusaha membuat senjata nuklir. Demikian disampaikannya pada Sabtu (1/9/2012).

Kecaman paling akhir tersebut disampaikan oleh Tzachi Hanegbi, mantan anggota dewan legislatif yang berpengaruh dan meninggalkan partai oposisi, Kadima, untuk bergabung dengan Likud dan Netanyahu. Hanegbi memang sejak lama memiliki persahabatan erat dengan Perdana Menteri Israel itu.

"Saya tak melihat ada ancaman yang layak bagi aksi Amerika, retorika presiden AS terlalu buram, sangat tak berbentuk ... Saya tak melihat bahwa (ucapan Obama) akan diterjemahkan menjadi keinginan yang lebih nyata, jadi ini lah barangkali yang menyebabkan pemerintah Iran tak mempedulikannya secara sungguh-sungguh. Mereka berbicara lantang menentangnya dan mereka menolaknya," kata Hanegbi sebagaimana dikutip Reuters.

Itu adalah tanda lain mengenai ketidaksabaran Israel dengan sekutu terdekatnya -- Amerika Serikat, yang telah mendesak Israel agar tidak menyerang Iran sendirian dan memberi diplomasi internasional lebih banyak waktu guna berusaha menghentikan program nuklir Teheran.

Obama telah berkeras ia takkan membiarkan Iran membuat senjata atom dan semua pilihan berada di meja. Namun para pejabat Israel telah mengatakan mereka ingin mendengar ucapan yang lebih keras dari Presiden AS tentang kemungkinan aksi militer Amerika.

Dalam tahun pemilihan umum AS, calon dari Partai Republik Mitt Romney juga telah mengecam keras cara Obama menangani Iran sebagai tak cukup keras.

Teheran menyatakan Iran memperkaya uranium untuk bahan bakar instalasi pembangkit listrik tenaga nuklirnya, sehingga negara tersebut bisa mengekspor lebih banyak gas dan minyaknya. Amerika Serikat dan sekutunya menuduh Iran melancarkan upaya terselubung untuk mengembangkan kemampuan membuat bom nuklir.

Israel, yang diduga menjadi satu-satunya negara yang memiliki senjata nuklir di Timur Tengah, memandang Iran yang bersenjata nuklir sebagai "ancaman bagi keberadaannya".

Wakil Perdana Menteri Israel Moshe Yaalon, Jumat (31/8), mengatakan ia khawatir Iran tak percaya negara Persia tersebut menghadapi ancaman militer nyata akibat pesan beragam dari negara asing. Namun ia memberitahu Reuters pada Juli bahwa Amerika Serikat mesti menjadi pemimpin.

"Kami percaya mengenai jalur bahwa pilihan militer mesti menjadi pilihan terakhir, dan kami percaya orang lain mesti melakukan pekerjaan itu. Tapi kami mesti siap mempertahankan diri kami sendiri," kata Yaalon dalam satu wawancara dengan Reuters.

Netanyahu telah mengatakan ia akan berbicara mengenai "bahaya yang ditimbulkan Iran" dalam pidato bulan September di Sidang Majelis Umum PBB di New York.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com