Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curi Ponsel Pasien Ebola, Pencuri Terjangkit Ebola

Kompas.com - 28/08/2012, 14:52 WIB

KIBAALE, KOMPAS.com Pria ini tergolong penjahat oportunistik. Ia menggasak sebuah telepon seluler seorang pasien ebola yang tengah sekarat ketika pasien itu berbaring di bangsal sebuah rumah sakit.

Namun, pencurian kecilnya itu ternyata menjadi kesalahan besar karena nyawa kini jadi taruhan. Pencuri berumur 40 tahun tersebut kini kritis setelah dia juga terjangkit virus yang sangat menular tersebut.

Pria itu berjalan lebih dari satu mil dari rumahnya di District Kibaale, Uganda, sebelum memasuki unit isolasi di Rumah Sakit Kagadi. Sesampai di sana, ia langsung menyambar ponsel tesebut—senilai sekitar 60.000 shilling Uganda (Rp 225.000)—sebelum kemudian kabur tanpa tercegah oleh para penjaga rumah sakit.

Si pasien, yang kemudian meninggal, melaporkan pencurian itu kepada staf keamanan rumah sakit segera setelah ia mengetahui telepon selulernya lenyap.

Polisi mampu melacak keberadaan si pencuri setelah ia mulai menggunakan telepon itu. Namun ketika itu ia sudah sangat menderita. Dia akhirnya pergi ke rumah sakit tempat ia mencuri telepon itu dan didiagnosis menderita ebola.

Polisi mengatakan, pria itu lalu mengaku telah mencuri ponsel itu pada 14 Agustus malam. Ia lantas menyerahkannya ke polisi. Pencuri ceroboh itu kini dirawat di rumah sakit.

Petugas kesehatan Distrik Kibaale, dr Dan Kyamanywa, mengatakan kepada Daily Monitor, Senin (27/8/2012), bahwa ia telah menunjukkan tanda-tanda ebola. "Dia mendapat perawatan," katanya. "Kami telah mengambil sampelnya."

Pria itu mengaku bahwa ia awalnya mengunjungi bangsal itu untuk menghibur para pasien meskipun ia tidak mengenal satu pun dari mereka.

Diperkirakan 27 orang telah tewas sejak ebola merebak di Uganda dan Kongo pada Juli. Warga mengatakan, mereka jadi takut pergi ke tempat-tempat yang sibuk, seperti pasar, gereja, atau mesjid karena takut tertular penyakit mematikan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com