Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNI Tewas di Singapura

Kompas.com - 27/08/2012, 05:17 WIB

BATAM, KOMPAS - Suhardi Tan alias Acui (26) tewas di Singapura, Sabtu (25/8). Acui tewas karena pendarahan akibat luka tusuk di beberapa bagian tubuh. Penusuk yang diduga perampok juga membawa kabur uang Rp 670 juta.

Tokoh marga Tan di Batam, Kepulauan Riau, Amat Tantoso mengatakan, Acui bekerja pada salah satu tempat penukaran uang asing di Batam. Warga Karimun itu ditemukan tewas di dekat Raffles Place, Singapura. ”Dia dirampok Jumat (24/8) sore di dekat pusat perbelanjaan di Singapura,” ujarnya, Minggu (26/8) di Batam.

Berita itu mengejutkan banyak kalangan karena perampokan tersebut terjadi di kota yang selama ini relatif aman. Keluarga mendesak polisi Singapura segera menangkap pelaku. ”Insiden itu membuat orang takut berbisnis ke Singapura,” ujar pembina Persatuan Pedagang Valuta Asing di Batam itu.

Sebelum terjadi perampokan, Acui sempat menginformasikan kepada keluarganya bahwa ia akan mengambil uang dollar Singapura senilai Rp 670 juta. Acui juga disebut membawa tas berisi uang ratusan juta rupiah. Uang itu milik PT Citra Niaga, perusahaan jasa penukaran dan pengiriman valuta asing di Batam.

”Belum ada kepastian soal kerugian. Semua uang hilang bersama dokumen yang dibawanya dalam tas. Kejadiannya tidak lama setelah dia mengambil uang,” ujar Amat.

Kabar dari polisi

Keluarga pertama kali mendapat kabar dari polisi yang menemukan pria muda di kawasan Belanda Collyer Quay, Singapura. Saat ditemukan korban sudah bersimbah darah dan tak sadarkan diri. Korban kemudian dibawa ke rumah sakit. ”Saya belum dapat informasi pasti di mana almarhum sempat dirawat. Saya hanya dapat kabar lukanya terlalu parah sehingga meninggal Sabtu pagi,” tutur Amat.

Jenazah korban tidak bisa segera dibawa pulang ke Indonesia karena paspornya hilang. Pengurusan dokumen baru akan dilakukan pada Senin (27/8) di Kedutaan Besar RI di Singapura. ”Kalau lancar, Senin sore sudah bisa dibawa ke Batam,” tuturnya.

Sementara itu, tempat kerja Acui pada Minggu siang sudah tutup. Tempat penukaran uang di kawasan Nagoya itu berada dalam satu bangunan dengan toko selimut dan handuk. Pemilik usaha itu, Kui Kiong, tidak berada di tempat. ”Semua sedang mengurus di Singapura,” ujar salah satu pekerja di toko itu. (RAZ)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com