Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aneh, Mesumi Anak sebagai Bagian dari Pendidikan

Kompas.com - 24/08/2012, 13:27 WIB
L Sastra Wijaya

Penulis

ADELAIDE, KOMPAS.com — Entah ini alasan sebenarnya atau pembelaan tak masuk akal, seorang ayah di negara bagian Victoria, Australia, menyatakan dirinya menyetubuhi putri kandungnya selama tiga tahun sebagai bagian dari pelajaran seks bagi sang putri.

Menurut laporan situs WA.com.au, sang ayah berusia 44 tahun yang tak disebutkan namanya itu mengaku bersalah dalam sidang di pengadilan atas tuduhan inses (berhubungan seks dengan keluarga sedarah) dan membuat bahan-bahan pornografi anak-anak.

Menurut jaksa penuntut Julian Ayres, hubungan itu dimulai di tahun 2008 ketika putri tertuanya, yang ketika itu berusia 14 tahun, mulai pacaran dengan seorang remaja berusia 15 tahun. "Si terdakwa tertarik dengan hubungan sang putri, dan membujuknya dengan mengatakan dia memiliki banyak pengalaman soal seks, dan bisa menularkan pengalamannya." kata Ayres.

"Dengan alasan memberikan 'pendidikan' seks tersebut, si terdakwa mulai membangun dan melanjutkan hubungan dengan putrinya tersebut. Antara bulan Desember 2008 dan Februari 2012, terdakwa dan korban terlibat dalam hubungan berulang kali di rumah mereka," tambah Ayres.

Menurut laporan koresponden Kompas di Australia, L Sastra Wijaya, dalam masa tersebut, si terdakwa menyembunyikan perbuatan bejatnya dari istri dan kedua anak perempuan lain, dan meminta kepada putrinya untuk tidak memberi tahu mereka.

Jaksa mengatakan, ketika ayahnya ditangkap, sang putri sedang berada di sekolah. Dalam keterangan kepada polisi, sang putri mengatakan pada awalnya dia percaya bahwa pendidikan seks seperti itu merupakan bagian yang normal dalam hubungan keluarga. Terlebih lagi, ayahnya juga mengatakan melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi putrinya.

Akan tetapi setelah berdiskusi dengan teman-teman di sekolah, sang putri perlahan menyadari bahwa apa yang mereka lakukan tidak benar dan merasa dia harus melapor ke polisi.

Ingin puaskan pacar

Ketika ditanyai oleh polisi setelah ditahan pada 15 Februari lalu, sang ayah mengatakan semuanya itu bermula ketika putrinya "meminta pertolongan" bagaimana cara "memuaskan" sang pacar.

Jaksa mengatakan sang ayah pada awalnya memberi tahu putrinya "bahwa ini hal yang tidak benar, dan saya sudah mengatakan berulang kali". Namun, putrinya tetap ngotot dan tetap bertanya bagaimana caranya supaya dia lebih pintar. Akhirnya sang ayah setuju mengajari putrinya.

Menurut polisi, sang ayah juga beberapa kali hendak mengakhiri hubungan tersebut, tetapi dia tidak pernah punya alasan yang bagus kenapa harus mengakhiri hubungan itu.

Sang ayah masih juga berusaha membenarkan tindakannya dengan mengatakan bahwa tindakan tersebut secara hukum memang salah, tetapi putrinya tahu dan sadar akan hal tersebut.

Menurut hakim dalam sidang, masih sulit mengetahui apakah sang ayah sekarang betul-betul menyesali tindakannya, walau sudah mengaku bersalah. "Ini adalah kasus yang tidak biasa," kata hakim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com