Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setiap Sembilan Hari, Warga Australia Tewas di Bali

Kompas.com - 13/08/2012, 12:56 WIB
L Sastra Wijaya

Penulis

ADELAIDE, KOMPAS.com — Secara rata-rata, setiap sembilan hari, seorang warga Australia tewas di Bali dan ratusan lainnya memerlukan bantuan konsuler di salah satu pusat wisata paling favorit bagi warga Australia tersebut.

Menurut laporan yang diperoleh harian Herald Sun, alkohol dan penggunaan narkotika yang mengakibatkan kecelakaan dan keributan di kelab malam menjadi faktor utama dari berbagai peristiwa yang melibatkan warga Benua Kanguru ini. Menurut laporan koresponden Kompas di Australia, L Sastra Wijaya, data yang tercatat di Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia menunjukkan, 39 warga meninggal di Bali pada tahun 2011-2012.

Sementara itu, 93 orang masuk rumah sakit dan memerlukan bantuan konsuler, 36 ditahan, 18 dipenjara, dan delapan orang memerlukan bantuan setelah mereka diserang.

Konsulat Australia di Bali akan mendapatkan pemberitahuan mengenai data mereka yang meninggal, tetapi tidak mau memberikan rincian dengan alasan kerahasiaan pribadi.

"Alasan utama bagi warga Australia masuk ke rumah sakit adalah kecelakaan naik motor atau perkelahian di kelab malam," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Australia. Ditambahkan bahwa kecelakaan di jalan raya menjadi sebab utama kematian.

Menurut juru bicara tersebut, banyak dari mereka yang terlibat kecelakaan baru mengetahui bahwa asuransi perjalanan yang mereka beli bisa memberikan ganti rugi bagi pengendara dan penumpangnya jika terjadi kecelakaan apabila pengendara memiliki surat izin mengemudi.

Semua yang ditahan oleh polisi di Bali adalah pria dengan usia berkisar dari 18 sampai 65 tahun, dengan tuduhan mulai dari terlibat narkotika, kekerasan dalam rumah tangga, sampai pencurian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com