Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Minta PBB Bantu Bebaskan Warganya di Suriah

Kompas.com - 08/08/2012, 18:29 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Iran minta bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa membebaskan puluhan warga Iran, yang ditahan di Suriah dan Libya, Selasa (7/8/2012).

Menteri Luar Negeri Ali Akbar Salehi menekankan "keprihatinan mendalam" pemerintahnya atas nasib 48 warga Iran disandera di Suriah dan tujuh pekerja Palang Merah Iran ditahan di Libya, dalam surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon.

Surat itu menyoroti pernyataan kelompok pemberontak Suriah yang menyebutkan bahwa tiga warga Iran telah tewas dalam bentrokan dengan pemerintah.

"Menurut sumber yang sama, para penculik mengancam membunuh sandera yang tersisa dalam beberapa jam mendatang," katanya.

Surat Salehi itu dirilis oleh utusan Iran di PBB. PBB mengonfirmasi bahwa Sekretaris Jenderal telah menerima surat itu.

"Saya ingin menjalin kerjasama dengan pihak Anda (Sekjen PBB) untuk mengamankan upaya pembebasan sandera," kata Salehi.

"Suatu kerjasama dengan badan PBB yang relevan dalam upaya untuk menanggapi permintaan pemerintah dan keluarga para sandera ini akan sangat dihargai," tambahnya.

Sekitar 48 orang warga Iran disandera pada Sabtu saat melakukan perjalanan menggunakan bus menuju bandara di Damascus. Pemerintah Iran mengatakan bahwa mereka adalah penziarah.

Kelompok pemberontak Suriah yang menamakan diri Brigade Al-Baraa dari Tentara Pembebasan Suriah (FSA), mengklaim dalam laman Facebook-nya bahwa "tiga dari sandera Iran telah tewas dalam baku tembak" dengan militer, Senin.

Kelompok itu mengatakan bahwa 48 warga Iran itu adalah anggota Garda Revolusi Iran dan akan dieksekusi jika serangan pemerintah berlanjut.

Tujuh orang pekerja Palang Merah Iran juga diculik oleh kelompok bersenjata di kota Benghazi, Libya, pada 31 Juli.

"Iran menilai para penculik bertanggung jawab atas setiap korban jiwa atau korban luka-luka di antara para sandera," tulis Salehi. Kementerian Luar Negeri Iran juga mengatakan bahwa Amerika Serikat bertanggung jawab atas nasib para sandera di Suriah.

Iran "mendesak pembebasan segera para sandera dan menilai bahwa penggunaan sandera sebagai perisai manusia melanggar hukum internasional dan hak asasi warga sipil yang tidak bersalah itu," tulis surat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com