Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roket Rusia Gagal Bawa Satelit Telkom-3 ke Orbit

Kompas.com - 07/08/2012, 14:17 WIB

MOSKWA, KOMPAS.com — Pendorong roket (booster) Briz-M milik Rusia gagal membawa dua satelit, salah satunya Telkom-3, ke orbit transisi yang telah diperhitungkan setelah peluncuran pada Senin (6/8/2012) malam, kata badan antariksa Rusia, Roscosmos, Selasa.

Rusia meluncurkan sebuah roket Proton dengan pendorong Briz-M yang membawa satelit  Express MD2 dan satelit milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, Telkom-3, pada pukul 23.31 waktu Moskwa (02.31 WIB) dari pusat antariksa Baikonur di Kazakhstan. "Pendorong Briz-M dan dua satelit tidak terdeteksi pada orbit transisi," kata Roscosmos dalam sebuah pernyataan di laman resminya. "Sinyal dari pendorong itu diterima dari orbit darurat sementara."

Menurut data awal, Briz-M menyala sesuai jadwal, tetapi pendorong itu hanya bekerja selama tujuh detik, bukan 18 menit dan lima detik seperti yang telah diprogamkan.

Sumber dari industri antariksa mengatakan kepada RIA Novosti bahwa satelit itu tidak mempunyai peluang untuk memisahkan diri dari pendorong dan mencapai orbit tujuan. Dia mengatakan bahwa peluncuran roket Proton dengan pendorong Briz mungkin akan ditunda hingga para ahli menentukan penyebab kegagalan dan jadwal peluncuran akan menyesuaikan.

Kerusakan pada pendorong Briz-M mengakibatkan hilangnya satelit komunikasi Express-AM4 pada Agustus 2011.

Satelit Telkom-3 dibuat oleh perusahaan antariksa Rusia, Reshetnev, yang bekerja sama dengan Thales Alenia Space sebagai pembuat peralatan komunikasi satelit itu. Satelit tersebut mempunyai transponder aktif Ku-band dan 42-C untuk menyediakan layanan telekomunikasi bagi para pengguna di Indonesia. Ini pertama kalinya Indonesia membeli satelit dari Rusia.

Sedangkan Express MD2 adalah satelit komunikasi berukuran kecil yang didesain dan dibuat oleh Khrunichev State Research and Production Space Center untuk perusahaan satelit komunikasi Rusia RSCC. Satelit itu mempunyai transponder 8C dan 1L untuk merelai, sepanjang waktu, aliran data kepada banyak pengguna di dalam sistem penyiaran dan komunikasi satelit Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com