Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Berusaha Lengserkan Bashar

Kompas.com - 01/08/2012, 15:17 WIB

MOSKWA, KOMPAS.com - Amerika Serikat terus melanjutkan upayanya untuk melengserkan  Presiden Suriah, Bashar Al Assad dari jabatannya, kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Patrick Ventrell, Selasa (31/7).

"Situasinya memprihatinkan, dan kita terus menyaksikan serangan berlanjut rejim itu terhadap rakyatnya sendiri. Kami melanjutkan dan meningkatkan semua upaya yang telah kami lancarkan untuk membuat (Bashar) Al Assad tersingkir sesegera mungkin," kata Ventrell dalam jumpa pers harian di Washington.

"Kami, tentu saja, tidak hanya melanjutkan kerja sama dengan negara yang berpendapat yang sama mengenai sanksi. Kami berusaha untuk menyediakan dukungan kami buat oposisi. Kami sedang berusaha menyediakan bantuan jutaan dolar untuk dukungan kemanusiaan guna membantu rakyat Suriah baik di dalam negeri dan  mereka yang telah melarikan diri ke luar negeri," kata Ventrell.

Militer Suriah terus melanjutkan serangannya terhadap pasukan opsosi di Aleppo, yang merupakan pusat komersial dan industri negeri tersebut, lapor TV Suriah, Selasa.

Sejumlah pengamat melihat pertempuran untuk memperebutkan Aleppo sebagai titik perubahan utama dalam konflik di Suriah yang dapat menentukan masa depan aksi perlawanan bersenjata terhadap kekuasaan Presiden Bashar Al Assad. Aleppo, kota berpenduduk 2,5 juta warga, telah menjadi titik konflik di Suriah sejak sepekan lalu. Saat itu pasukan pro-pemerintah melancarkan serangan besar terhadap kota itu dalam upaya untuk merebut kembali wilayah penting di seluruh negeri itu.

Sejumlah upaya diplomatik internasional gagal untuk memaksa kedua pihak yang bertikai menghentikan pertumpahan darah dan memulai pembicaraan. Rusia dan China sudah tiga kali memveto rancangan resolusi Barat mengenai Suriah, karena keduanya khawatir skenario Libya akan terulang di Suriah.

Konflik Suriah yang pecah sejak Maret tahun lalu telah merenggut 14.000-20.000 jiwa, demikian perkiraan berbagai kelompok oposisi Suriah. Barat melancarkan desakan agar Bashar mundur, Sementara Rusia dan China berusaha menghalangi campur tangan pihak luar di Suriah. Kedua negara itu menyatakan, pemerintah Bashar dan oposisi sama-sama bersalah atas pertumpahan darah di negeri tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com