Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS dan Rusia Tetap Tidak Sepakat soal Suriah

Kompas.com - 19/07/2012, 12:26 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden AS Barack Obama dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui mereka berbeda pendapat tentang Suriah dan sepakat melanjutkan pembahasan bagi tercapainya penyelesaian, kata Gedung Putih di Washington, Rabu (18/7/2012).

Di dalam pembicaraan melalui telepon, kedua presiden itu membahas "situasi yang berkembang" dan "kerusuhan yang meningkat" di negara Arab tersebut.

Mereka sepakat mengenai perlunya untuk "mendukung peralihan politik sesegera mungkin yang mencapai sasaran bersama kami tentang diakhirnya kerusuhan dan dihindarinya memburuknya situasi", kata Gedung Putih.

"Mereka mengakui perbedaan pemerintah kami mengenai Suriah, tapi sepakat untuk mengizimkan tim mereka terus berusaha mencapai penyelesaian," kata Gedung Putih, sebagaimana dikutip Xinhua.

Akibat perbedaan yang "menggantung" mengenai pendekatan bagi krisis di Suriah, Dewan Keamanan PBB memutuskan untuk menunda sampai Kamis (19/7/2012) pagi waktu setempat pemungutan suara yang mulanya dijadwalkan Rabu tentang rancangan resolusi mengenai Suriah.

Rancangan resolusi yang diusulkan Barat --yang dipelopori meliputi Prancis, Jerman, Portugal, Inggris dan Amerika Serikat-- memperpanjang Misi Pengawasan PBB di Suriah (UNSMIS) selama 45 hari dan mengancam sanksi nonmiliter bila Suriah tak mematuhi penarikan senjata berat dan tentara pemerintah dari daerah permukiman dalam waktu 10 hari.

Sementara itu versi Rusia, yang diajukan ke Dewan Keamanan, meminta perpanjangan mandat UNSMIS selama tiga bulan lagi, mengurangi jumlah pengamat militer dan meminta operasi lebih condong pada misi politik. Moskow menentang setiap ancaman sanksi terhadap Suriah.

Menteri Pertahanan Suriah Daoud Rajha dan Wakilnya Assef Shawkat tewas, Rabu pagi, saat seorang pembom bunuh diri mengoyak markas dinas intelijen negeri tersebut di Ibu Kota Suriah, Damaskus.

Serangan itu terjadi setelah tiga hari bentrokan sengit di Damaskus antara militer pemerintah dan gerilyawan Suriah. Peristiwa tersebut membuat Menteri Pertahanan AS Leon Panetta mengumumkan situasi di Suriah "bergerak di luar kendali" dan menyerukan tekanan lain masyarakat internasional atas Damaskus.

Washington pada Rabu memperpanjang sanksinya terhadap Suriah hingga mencakup Perdana Menteri, dua wakil perdana menteri dan 26 menteri serta enam perusahaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com