Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanya Tiananmen ke Presiden China, Wartawan Ditahan

Kompas.com - 30/06/2012, 15:42 WIB

HONGKONG, KOMPAS.com — Seorang wartawan Hongkong sempat ditahan gara-gara bertanya tentang peristiwa Tiananmen 1989 kepada Presiden China Hu Jintao yang berkunjung ke Hongkong, Sabtu (30/6/2012).

Wartawan dari Apple Daily, yang dikenal anti-Beijing, mengajukan pertanyaan itu ketika Presiden Hu tengah mengunjungi lokasi bakal terminal kapal pesiar di Hongkong.

"Presiden Hu, rakyat Hongkong ingin melihat keadilan untuk 4 Juni. Apakah Anda mendengarnya?" teriak wartawan bernama Rex Hon berkali-kali kepada Hu dari belakang penjagaan polisi. Perlu diketahui, penumpasan para demonstran di Lapangan Tiananmen terjadi pada 4 Juni 1989.

Setelah mengajukan pertanyaan itu, Hon langsung ditahan, meskipun tidak begitu lama.

Hu, yang berada di Hongkong untuk memperingati 15 tahun penyerahan bekas koloni Inggris itu ke China, tidak menjawab pertanyaan Hu. Namun, dia hanya melambaikan tangan kepada wartawan-wartawan lain.

Sempat terjadi bentrokan kecil ketika sejumlah wartawan lain mengerubuti seorang polisi dan menuntut penjelasan soal penahanan Hon.

Insiden itu memicu kritik dari Asosiasi Jurnalis Hongkong yang bersumpah akan mengajukan pengaduan resmi soal itu. "Kami memprotes tindakan polisi. Wartawan itu hanya melakukan tugasnya. Bertanya tidak akan menimbulkan bahaya...," kata Ketua Ssosiasi, Mak Yin Ting.

"Kami meminta polisi Hongkong untuk menghentikan tindakan seperti yang dilakukan polisi di (China) daratan," ungkapnya.

Ratusan, mungkin ribuan orang, diyakini tewas ketika Pemerintah China mengerahkan tank dan tentara untuk membersihkan Lapangan Tiananmen dari para demonstran pada malam 3 dan 4 Juni 1989, sekaligus mengakhiri demonstrasi prodemokrasi yang berlangsung selama enam pekan.

Lebih dari dua dekade kemudian, Beijing masih menganggap peristiwa itu sebagai "pemberontakan kontra-revolusioner" dan menolak mengakui telah melakukan kesalahan ataupun mempertimbangkan untuk memberi santunan kepada korban tewas.

Jadwal kunjungan tiga hari Hu Jintao di Hongkong sangat tertutup, diduga karena alasan keamanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com