Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Tetap Beli F-35 Walau Harga Naik

Kompas.com - 29/06/2012, 17:59 WIB
Dahono Fitrianto

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com -- Pemerintah Jepang menyatakan akan tetap membeli pesawat tempur generasi kelima F-35 Lightning II buatan Lockheed Martin, Amerika Serikat (AS), meski harganya sudah naik dari tawaran awal. Hari Jumat (29/6/2012), Jepang secara resmi memesan empat pesawat berkemampuan stealth ini.

Seorang pejabat Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan, dalam pemesanan resmi ini, harga F-35 yang harus dibayar Jepang adalah 9,6 miliar yen atau sekitar 120 juta dollar AS (Rp 1,13 triliun) per unit. Padahal, pada saat penawaran awal, harga yang disepakati hanya 110 juta dollar AS.

Menurut pejabat yang tak disebutkan namanya itu, para pejabat AS mengatakan kenaikan harga itu tak bisa dihindari dan Tokyo akhirnya menerima kenyataan tersebut. "Kami tahu penyebab kenaikan harga itu adalah karena AS memutuskan menunda pemesanan domestiknya sendiri sebanyak 179 pesawat dalam lima tahun ke depan, karena anggaran yang minim. Kami menerima itu sebagai alasan yang bisa dipahami. Pasti susah bagi mereka memberi harga rendah hanya untuk Jepang, karena pesawat itu dikembangkan oleh sembilan negara," papar pejabat Jepang itu.

Kemhan Jepang memutuskan memilih F-35 untuk menggantikan armada pesawat F-4 Phantom yang sudah tua. F-35 waktu itu mengalahkan dua pesaing, yakni pesawat F/A-18 E/F Super Hornet dan Eurofighter Typhoon. Jepang menyatakan akan membeli 42 pesawat F-35.

Keputusan terbaru Jepang ini bertentangan dengan pernyataan Menhan Jepang Naoki Tanaka, Februari lalu, yang mengancam akan membatalkan seluruh rencana pembelian F-35 apabila harganya terus naik dan jadwal produksinya terus ditunda-tunda.

Dalam kesepakatan Letter of Offer and Acceptance yang ditandatangani pemerintah Jepang, Jumat, nilai total kontrak pembelian ini mencapai 60 miliar yen (Rp 7,13 triliun), yang meliputi biaya pembelian empat unit F-35, dua simulator, dan berbagai aksesori pesawat. Nasib pemesanan 38 pesawat sisanya belum diketahui pasti.

F-35 yang dikembangkan dalam program Joint Strike Fighter (JSF) menjadi program pengadaan senjata paling mahal dalam sejarah Pentagon dan diwarnai berbagai masalah teknis dan pembengkakan biaya. Beberapa negara mitra JSF, seperti Italia, Belanda, dan Inggris, telah menyatakan akan memangkas jumlah pesanan mereka karena berbagai masalah itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com