Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Penjara ke Istana

Kompas.com - 26/06/2012, 03:22 WIB

Musthafa Abd Rahman

Revolusi Mesir, 25 Januari 2011, sungguh mengubah nasib seorang pria sederhana, Muhammad Mursi. Komisi Pemilihan Umum, Minggu (24/6), menetapkannya sebagai presiden pertama Mesir pasca-revolusi. Padahal, awal tahun lalu, tepatnya 28 Januari 2011, Mursi masih menjadi tahanan yang mendekam di sebuah penjara di dekat kota Kairo.

Rangkaian peristiwa yang dialami selama 17 bulan itu, bagi Mursi, mungkin ibarat mimpi yang sama sekali tidak terbayangkan sebelumnya. Dari seorang tahanan, melompat menjadi presiden. Dari penghuni sebuah sel tahanan di penjara, kini ia berhak menghuni istana presiden yang tersebar di beberapa kota di Mesir.

Jalan menuju istana presiden pun, bagi Mursi, seperti hanya kebetulan saja. Dia memang tidak dipersiapkan oleh Ikhwanul Muslimin (IM), organisasi tempat Mursi mengabdi hampir sepanjang hidupnya.

IM tiba-tiba menunjuk Mursi sebagai kandidat presiden cadangan setelah kandidat resmi IM, Khairat al Shatir. IM saat itu berdalih, Mursi dijadikan cadangan karena khawatir Khairat al Shatir mendapat hambatan hukum dalam proses pencalonan presiden. Kekhawatiran IM itu menjadi kenyataan. Al Shatir didiskualifikasi KPU, dan Mursi pun menjadi kandidat resmi dari IM.

Sebagai pemain cadangan, Mursi tak luput dari kritikan pedas atau ledekan dari berbagai pihak, terutama melalui jejaring sosial. Lawan-lawan politiknya menyebut, pencalonan Mursi menunjukkan bahwa IM ambisius untuk menguasai semua lini kekuasaan di Mesir—mulai legislatif, yudikatif, hingga eksekutif—dengan memaksakan mengajukan calon dari dalam organisasi, tanpa melihat lagi kualitas sang calon itu.

Namun, Mursi menolak tudingan hanya menjadi kandidat cadangan. Menurut Mursi, pengajuan dirinya sebagai calon presiden menunjukkan bahwa terjadi dinamika yang tinggi dalam organisasi IM. IM bukanlah organisasi yang tergantung pada sosok seorang tokoh, tetapi institusi dengan mesin organisasi yang mapan.

IM mengklaim mengusung proyek kebangkitan nasional dalam semua bidang, untuk membawa Mesir lebih maju di masa mendatang. Sosok Mursi diunggulkan sebagai tokoh representatif untuk mengusung proyek tersebut. Dia dijagokan sebagai tokoh yang bisa mewujudkan impian rakyat Mesir, yakni membawa Mesir ke pelabuhan aman.

Anak petani

Muhammad Mursi lahir pada 20 Agustus 1951 di Desa Al Adawa, Provinsi Al Syarqiya, Mesir bagian timur, dari keluarga sangat sederhana. Ayahnya hanyalah seorang petani dan ibunya sebagai ibu rumah tangga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com